Cari Blog Ini

Selasa, Desember 17, 2013

[FF] Anterograde

Cast:
v     Lee Jieun
v     Byun Baekhyun
Genre:
v     Fluff
v     Angst
v     Romance
Length:
ONE SHOT
Rating:
PG-13
Note:
Terinspirasi dari Anterograde Tommorow ala KaiSoo. PERHATIAN! CAST milik TUHAN dan terserah mau siapa. PLOT milik saya! BAGI YANG GAK SETUJU, Silakan KELUAR!


Maaf. Besok aku akan melupakanmu. Besoknya lagi, aku juga akan melupakanmu. Seterusnya… selalu begitu… Maaf. Aku tidak akan pernah bisa mengingatmu kembali.

.
.
.
.
.
.


-JIEUN POV-


Aku mulai mengedip – kedipkan mataku. Melihat kearah jendela yang menampakkan sang mentari yang telah terbit. Cuaca hari ini sangat indah. Udara musim gugur tahun ini bertiup lembut dan hangat.


Aku beranjak dari tempat tidurku sesekali meregangkan badan dan melihat keadaan apartementku. Ku lihat banyak sticky note yang tertempel apik di beberapa bagian dinding kamarku. Banyak juga bunga yang berderet dipojok – pojok kamarku. Namun sayang, banyak dari bunga itu yang sudah layu ataupun mati. Aku sendiri bingung, siapa yang membeli bunga ini.


      -Lee Kwangsoo dan Lee Eunhee. Mereka adalah kedua orangtuamu-
-Kemarin kau memesan bunga baby breath. Bunga itu akan sampai nanti malam, pukul 20.25-
-Hari ini kau harus berbelanja! Persediaan sudah menipis!-
-Byun Baekhyun! Jangan pernah lupakan nama itu!-
-Aku menyukaimu Byun Baekhyun!-


      Bingung.Banyak pertanyaan muncul dipikiranku.


   “Dimana kedua orang tuaku?”
   “Apa benar aku memesan bunga baby breath? Seperti apa bunga baby breath itu?”
   “Siapa Byun Baekhyun? Apa aku mengenalnya? Apa hubunganku dengan dia? Dan benarkah jika aku menyukainya? Apa yang special darinya?”


      Ku putuskan untuk tidak lagi memikirkan tentang hal itu. Itu hanya membuat ku menjadi pusing. Aku berjalan menuju dapur. Sepanjang aku berjalan, aku banyak melihat sticky note tertempel didinding. Aku bingung. Aku tidak dapat mengingat semua itu.


      Aku mulai meneguk air mineral yang ku ambil di lemari pendingin. Aku bahkan belum menyisir rambut dan menggosok gigiku. Aku juga masih menggunakan hotpants dan cardigan berwarna biru langit.



TING TONG



      “Siapa itu? Pagi – pagi sudah datang berkunjung?” ucapku monolog.


      Ku buka pintu perlahan. Aku juga tidak dapat menebak siapa yang datang berkunjung. Setahuku, aku tidak mempunyai teman satupun. Bahkan aku tidak ingat siapa keluargaku. Apakah aku punya kakak atau adik? Entahlah, aku tidak dapat mengingatnya.


      Saat pintu telah terbuka,  aku melihat seorang namja tengah berdiri sambil menunduk. Tangannya disembunyikan dibelakang badannya, menandakan bahwa dia membawa sesuatu.


      “Annyeong Jieun-ah? Bagaimana tidurmu semalam? Nyenyak?” Tanya namja itu. Entah siapa namja itu. Aku tidak mengenalnya, sekalipun tidak.


      “Nuguya?


      “Ah matta! Namaku Baekhyun. Byun-Baek-Hyun!” ujar namja itu.


‘Byun Baekhyun? Seperti nama yang ku tulis di note yang tertempel didinding. Apa ini orangnya?’


      “Byun Baekhyun?”


      “Ne! Byun Baekhyun imnida!” ujarnya bersemangat sambil tersenyum cerah. Entahlah, tapi saat aku melihat senyumannya, aku merasa lebih tenang.


      “Oh… Geurom…


      “Kau tidak senang melihatku?” tanyanya.


   ‘Siapa sebenarnya dia? Apa orang yang ku tulis bila aku menyukainya?’


      “Aniya, bukan begitu… aku hanya tidak mengenalmu begitu jauh…”


      “Hehehe, mianhae. Aku ini tetanggamu. Apartementku didepan apartementmu. Itu…” jelasnya sambil menunjuk sebuah apartement tepat berada didepan apartemenku. Aku hanya membalasnya dengan anggukan kepala.


      “Ngomong-ngomong, ini bunga untukmu!” ujarnya seraya menyodorkan seikat bunga.
    
                           
      “Yeoppada, gomawo Baekhyun-ssi. Tapi, kenapa kau memberiku bunga ini?” 



-BAEKHYUN POV-



      “Yeoppada, gomawo Baekhyun-ssi. Tapi, kenapa kau memberiku bunga ini?”


      Ya Tuhan, ini pertanyaan yang selalu dia tanyakan jika aku memberikannya bunga. Tuhan, bisakah kau memberinya keadilan? Aku hanya ingin dia mengingatku walau hanya sehari saja. Kau terlalu kejam padanya.


      “Terima saja Jieun-ah. Emmm… apa aku boleh masuk ke apartementmu?”


      Jieun tampak ragu dengan pertanyaanku ini. Tapi aku harus masuk ke apartementnya!


      “Entahlah. Aku----“


      “Aku tidak akan berbuat macam – macam. Aku hanya ingin menunjukkanmu sesuatu” ujarku meyakinkan.


      “Baiklah… silakan masuk, maaf jika berantakan” ujarnya lembut sambil  mempersilakan aku masuk.


      Akhirnya aku dapat masuk apartement ini. Apartement yeojachingu ku.



-AUTHOR POV-



      Baekhyun pun memasuki apartement yeojachnigunya, Lee Jieun. Sambil menggenggam erat tangan Jieun, Baekhyun menuntun Jieun pada sebuah pintu.


      “Ruangan apa ini? Aku tidak pernah tahu jika aku memiliki ruangan seperti ini…” ujar Jieun.


      “Ini ruangan kita berdua. Ruangan khusus…” ujar Baekhyun seraya membuka pintu ruangan itu.


      Betapa kagetnya Jieun saat melihat isi dari ruangan tersebut. Dindingnya terdapat banyak foto, tulisan, dan tempelan – tepelan unik. Belum lagi lantainya yang terdapat karpet selembut sutra. Lampu ruangan itu bersinar sangat terang, 
menampakkan seluruh isi dari ruangan itu.


      “Ini foto kita berdua?” Tanya Jieun sambil melihat sekeliling ruangan itu. Memang ruangan itu penuh dengan foto mereka berdua.



      “Ne. itu foto kita” jawab Baekhyun singkat. Jieun tatap masih bingung. Jieun pun berkeliling ruangan itu. Melihat fotonya dengan Baekhyun yang begitu manis, melihat karyanya dengan Baekhyun yang begitu indah, dan melihat tulisannya dengan Baekhyun yang begitu mengharukan.


-Mulai sekarang Byun Baekhyun dan Lee Jieun resmi berpacaran! 14 Juni 2010-
      -Byun Baekhyun akan selamanya mencintai Lee Jieun-
      -Lee Jieun tidak akan pernah melupakan Byun Baekhyun-
      -Jangan pernah menangis untukku-
      -Tanpamu, aku tidak bisa tersenyum-
-Ku harap, kau tidak akan melupakanku Lee Jieun. Aku mencintaimu. Byun Baekhyun-
      -Byun Baekhyun, kau masih punya hutang padaku!-
      -Jika kau merindukanku, pikirkan saja senyumku yang tulus hanya untukmu-


      Jieun terdiam sejenak. Pikirannya kacau kemana – mana. Jadi benar Baekhyun adalah namjachingu nya. Tapi, Jieun tidak mengingat semua itu. Dia tidak ingat semuanya. Tentang Baekhyun ataupun yang lain. Yang ia ingat hanya dirinya. Lee Jieun yang terasa baru lahir.


      “Benar kau pacarku?” Tanya Jieun.


      “Ya. Aku pacarmu. Byun-Baekhyun” jawab Baekhyun.
.
.
.
.
.
.

      “Baekhyun-ah, mau kah kau menemaniku berbelanja? Persediaan makanan dirumahku sudah menipis” tanya Jieun pada Baekhyun yang sedang membersihkan bunga – bunga dari daun yang telah layu.


      “Eoh? Baiklah” jawab Baekhyun singkat.



      Malamnya, mereka membuat makan malam bersama dan makan bersama. Baekhyun dan Jieun sangat menikmati moment – moment ini. Tentu saja, karna besok Jieun tidak akan mengingat siapa Baekhyun itu.


      Setelah kurang lebih 1 jam membuat makan malam, mereka makan bersama. Sehabis makan, mereka duduk duduk di balkon apartement Jieun. Berbicara tentang hal yang tidak sengaja telah Jieun lupakan.


      “Bukannya kau memesan bunga baby breath?”ucap Baekhyun memulai percakapan.


      “Eoh? Ne. bagaimana kau tahu?” tanya Jieun.


      “Tentu saja, yang memesankan bunga itu aku, bagaimana aku bisa tidak tahu? Setengah jam lagi bunga itu sampai. Bagaimana jika kita pergi membeli ice cream?” tawar Baekhyun seraya berdiri dan mengajak Jieun ikut berdiri. Namun, Jieun tidak mau berdiri dan berkata,


      “Shirreo! Aku mau menghabiskan waktu ku bersamamu! Aku tidak mau kemana – mana! Aku hanya ingin bersamamu!” tolak Jieun. Baekhyun pun duduk kembali.


      “Baiklah, kau mau aku bagaimana sekarang? Memelukmu? Menciummu? Atau apa?” tanya Baekhyun sambil mengelus pipi Jieun. Jieun menoleh pada Baekhyun,


      “Bagaimana bisa aku tidak mengingatmu? Kau kan pacarku” Tanya Jieun to the point. Jieun tidak mau menunggu lama lagi. Ia ingin segera mengetahui mengapa ia sampai bisa lupa dengan pacarnya. Walaupun Baekhyun sudah berkali – kali bahkan beratus – ratus kali bilang bahwa Jieun mengidap Anterograde Amnesia, tentu saja Jieun akan melupakannya besok.


      “Bagaimana ya aku menjelaskannya? Jadi begini… Kau ini mempunyai penyakit anterograde amnesia. Jika kau tidur malam ini, lalu kau bangun keesokkan harinya, kau tidak akan mengingat apa yang telah kau lakukan kemarin. Hal itu terus berlangsung setiap harinya” jelas Baekhyun.


      “Jadi.. aku tidak dapat mengingat kejadian yang aku alami kemarin?” Tanya Jieun.


      “Ya begitulah…” jawab Baekhyun singkat.


      “Tapi bagaimana bisa aku melupakanmu?” Tanya Jieun. Baekhyun pun memandang Jieun penuh arti.


      “Jika kau tidak dapat mengingat kejadian kemarin, otomatis kau tidak akan mengingat orang yang berada pada kejadian itu. Dan kebetulan, semua kejadian yang kau lalui itu bersamaku…” jelas Baekhyun. Matanya sudah mulai berkaca – kaca.


      “Jadi… aku tidak dapat mengingatmu… Kejam sekali…  Berarti besok aku tidak mengingatmu?” Tanya Jieun. Ia sudah mulai menitikkan air matanya yang sangat berharga bagi Baekhyun.


      “Ya…” jawab Baekhyun putus asa.
      “Tapi tak apa. Aku akan terus berada disampingmu setiap hari. Walaupun kau tidak mengingatku. Aku akan memberikanmu semangat dan senyuman. Aku akan membuatmu mengingatku kembali, walaupun hanya sesaat” tambah Baekhyun.


      “Tapi, bukankah melelahkan bagimu mengingatkan tentangmu setiap hari padaku?” ujar Jieun. Air matanya mengalir deras.


      “Bagiku tidak melelahkan. Sebagian hidupku adalah kau. Jika kau tidak berada disisiku, aku bagaikan mayat hidup. Mencoba untuk mengingatkanmu tentang diriku jauh lebih baik daripada aku harus melihatmu dengan keadaan yang buruk”ujar Baekhyun.


      “Begitukah? Tapi aku tidak ingin membuatmu repot. Kenapa kau tidak memutuskanku dan mencari gadis yang lebih baik dariku? Aku tidak bisa mengingatmu besok, aku akan melupakanmu besok, dan kau akan mengingatkanku tentangmu lagi besok. Ini melelahkan dan juga merepotkan untukmu. Aku tidak mau kau lelah hanya karna aku” ujar Jieun. Baekhyun menggenggam kedua tangan Jieun dengan erat.


      “Lihat aku… Aku tidak akan mencari gadis lain. Aku akan tetap bersamamu, selalu bersamamu. Aku tidak akan lelah karnamu. Jika kau tidak ada, aku akan merasa kesulitan dan kesepian. Kau yang selalu menghiburku, kau yang selalu membuatku tersenyum. Jadi, jangan berpikaran seperti itu. Aku akan selalu ada untukmu” ujar Baekhyun.


      “Tapi bukankah aku juga selalu membuatmu menangis? Menangis karna aku melupakanmu?” tanya Jieun terisak.


      “Kau tidak membuatmu menangis, kau membuatku bahagia. Jika aku melepaskanmu, aku tidak yakin akan bisa jika tanpa dirimu. Bagaimana denganmu? Apa yang akan terjadi jika aku tidak ada disampingmu sekarang? Apa kau akan makan dengan baik? Tidur dengan nyenyak?” ujar Baekhyun.


      “Jika kau tidak berada disisiku sekarang…… aku akan menyesal seumur hidupku. Mungkin dulu aku punya banyak salah padamu, sekarang aku minta maaf. Aku tidak mengingat kejadian kemarin, jadi aku berpikir bahwa aku tidak pernah berbuat salah dan dosa. Tapi kau mengingat apa kesalahanku, jadi jika aku punya banyak salah padamu, aku minta maaf. Dan terima kasih telah bersedia untuk tetap berada disisiku hingga saat ini…” ujar Jieun.


      “Aku juga minta maaf padamu jika aku terkadang terlambat untuk membantumu. Aku menerima permintaan maafmu dan aku juga menerima ucapan terima kasihmu. Aku juga harus mengucapkan terima kasih untukkmu” ujar Baekhyun seraya memeluk Jieun.


      “Jadi, Lee Jieun akan terus berada disisi Byun Baekhyun?” tanya Baekhyun.

“Em! Lee Jieun akan terus berada disisi Byun Baekhyun selamanya!”

      “Byun Baekhyun juga akan berada disisi Lee Jieun selamanya!”


TING TONG


      “Oh?! Itu pasti kiriman bunga. Ini sudah jam 20.32!” ucap Baekhyun seraya melihat kearah pintu.


     “Biarku bukakan…” tambah Baekhyun. Baekhyun pun berjalan kearah pintu dan membukanya, dilihatnya bunga Baby Breath yang tampak putih bersinar.


      Setelah membayar dan mengambil kiriman bunga itu, Baekhyun berjalan mendekati Jieun dan menyodorkan bunga itu pada Jieun.


      “Bunga yang cantik untuk orang yang cantik pula!” ujar Baekhyun.


      “Gomawo, bunga apa ini tadi? Aku juga tidak pernah melihatnya” tanya Jieun.


      “Ini bunga Baby Breath, bunga kesukaanmu. Ini bunga yang pertama kali aku beri waktu aku melamarmu untuk menjadi yeojachingu ku. Ini bunga special hanya untukmu…” ujar Baekhyun.


      “Gomawo…” ujar Jieun.


      ‘Aku tidak akan pernah melupakanmu Byun Baekhyun. Kau orang terbaik yang pernah aku temui. Jika aku terlahir kembali, aku ingin tetap bersamamu, menjalin hubungan denganmu. Terima kasih atas apa yang telah kau berikan padaku selama ini. Aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun…’
.
.
.
.
.
.

      Jieun bangun dari tidur lelapnya. Belum apa – apa bel pintu apartementnya berbunyi. Tentu saja Jieun bertanya – Tanya mengapa ada tamu yang berkunjung pagi hari begini, apalagi Jieun baru saja bangun.


      Jieun pun berjalan gontai menuju pintu apartementnya. Dibukanya pintu itu.


      “Annyeong Jieun-ah? Naneun Baekhyun imida! Byun-Baek-hyun”



---------------------------FIN-------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar