Cast:
v
Lee Jieun
v
Byun Baekhyun
Genre:
v
Fluff
v
Angst
v
Romance
Length:
ONE SHOT
Rating:
PG-13
Note:
Terinspirasi
dari Anterograde Tommorow ala KaiSoo. PERHATIAN! CAST milik TUHAN dan terserah
mau siapa. PLOT milik saya! BAGI YANG GAK SETUJU, Silakan KELUAR!
Maaf. Besok aku akan melupakanmu. Besoknya lagi, aku juga akan melupakanmu. Seterusnya… selalu begitu… Maaf.
Aku tidak akan pernah bisa mengingatmu kembali.
.
.
.
.
.
.
-JIEUN
POV-
Aku mulai mengedip – kedipkan
mataku. Melihat kearah jendela yang menampakkan sang mentari yang
telah terbit. Cuaca hari ini sangat indah.
Udara musim gugur tahun ini bertiup lembut dan hangat.
Aku beranjak dari tempat tidurku
sesekali meregangkan badan dan melihat keadaan apartementku. Ku lihat banyak sticky note yang tertempel apik di beberapa
bagian dinding kamarku. Banyak juga bunga
yang berderet dipojok – pojok kamarku. Namun
sayang, banyak dari bunga itu yang sudah layu ataupun mati. Aku sendiri bingung, siapa yang membeli bunga ini.
-Lee Kwangsoo
dan Lee Eunhee. Mereka adalah kedua orangtuamu-
-Kemarin kau memesan bunga baby breath. Bunga itu akan sampai nanti
malam, pukul 20.25-
-Hari ini kau harus berbelanja! Persediaan sudah menipis!-
-Byun Baekhyun! Jangan pernah lupakan nama itu!-
-Aku menyukaimu Byun Baekhyun!-
Bingung.Banyak
pertanyaan muncul dipikiranku.
“Dimana kedua orang tuaku?”
“Apa benar aku memesan bunga baby breath?
Seperti apa bunga baby breath itu?”
“Siapa Byun
Baekhyun? Apa aku mengenalnya? Apa hubunganku dengan dia? Dan benarkah jika aku
menyukainya? Apa yang special darinya?”
Ku putuskan
untuk tidak lagi memikirkan tentang hal itu. Itu
hanya membuat ku menjadi pusing. Aku
berjalan menuju dapur. Sepanjang aku berjalan, aku
banyak melihat sticky note tertempel didinding. Aku
bingung. Aku tidak dapat mengingat semua
itu.
Aku mulai
meneguk air mineral yang ku ambil di lemari pendingin. Aku bahkan belum menyisir rambut dan menggosok gigiku.
Aku juga masih menggunakan hotpants dan cardigan
berwarna biru langit.
TING TONG
“Siapa itu? Pagi
– pagi sudah datang berkunjung?” ucapku monolog.
Ku buka pintu
perlahan. Aku juga tidak dapat menebak siapa
yang datang berkunjung. Setahuku, aku tidak
mempunyai teman satupun. Bahkan aku tidak
ingat siapa keluargaku. Apakah aku punya
kakak atau adik? Entahlah, aku tidak dapat mengingatnya.
Saat pintu telah
terbuka, aku melihat seorang namja tengah berdiri sambil menunduk. Tangannya
disembunyikan dibelakang badannya, menandakan bahwa dia membawa sesuatu.
“Annyeong Jieun-ah? Bagaimana tidurmu semalam? Nyenyak?” Tanya namja itu. Entah siapa namja
itu. Aku tidak mengenalnya, sekalipun tidak.
“Nuguya?”
“Ah matta! Namaku Baekhyun. Byun-Baek-Hyun!”
ujar namja
itu.
‘Byun Baekhyun? Seperti nama yang ku tulis di note yang tertempel
didinding. Apa ini orangnya?’
“Byun Baekhyun?”
“Ne! Byun Baekhyun imnida!” ujarnya bersemangat
sambil tersenyum cerah. Entahlah, tapi saat
aku melihat senyumannya, aku merasa lebih tenang.
“Oh… Geurom…”
“Kau tidak senang
melihatku?” tanyanya.
‘Siapa sebenarnya
dia? Apa orang yang ku tulis bila aku menyukainya?’
“Aniya, bukan begitu… aku
hanya tidak mengenalmu begitu jauh…”
“Hehehe, mianhae. Aku ini tetanggamu.
Apartementku didepan apartementmu. Itu…” jelasnya
sambil menunjuk sebuah apartement tepat berada didepan apartemenku. Aku hanya membalasnya dengan anggukan kepala.
“Ngomong-ngomong,
ini bunga untukmu!” ujarnya seraya
menyodorkan seikat bunga.
“Yeoppada, gomawo Baekhyun-ssi. Tapi,
kenapa kau memberiku bunga ini?”
-BAEKHYUN
POV-
“Yeoppada, gomawo Baekhyun-ssi. Tapi,
kenapa kau memberiku bunga ini?”
Ya Tuhan, ini
pertanyaan yang selalu dia tanyakan jika aku memberikannya bunga. Tuhan, bisakah kau memberinya keadilan? Aku hanya ingin
dia mengingatku walau hanya sehari saja. Kau
terlalu kejam padanya.
“Terima saja
Jieun-ah. Emmm… apa aku boleh masuk ke apartementmu?”
Jieun tampak ragu
dengan pertanyaanku ini. Tapi aku harus masuk ke apartementnya!
“Entahlah.
Aku----“
“Aku tidak
akan berbuat macam – macam. Aku hanya ingin menunjukkanmu sesuatu” ujarku meyakinkan.
“Baiklah…
silakan masuk, maaf jika berantakan” ujarnya
lembut sambil mempersilakan aku masuk.
Akhirnya aku dapat masuk apartement ini.
Apartement yeojachingu ku.
-AUTHOR
POV-
Baekhyun pun
memasuki apartement yeojachnigunya,
Lee Jieun. Sambil menggenggam erat tangan
Jieun, Baekhyun menuntun Jieun pada sebuah pintu.
“Ruangan apa
ini? Aku tidak pernah tahu jika aku memiliki ruangan seperti ini…” ujar Jieun.
“Ini ruangan
kita berdua. Ruangan khusus…” ujar Baekhyun
seraya membuka pintu ruangan itu.
Betapa
kagetnya Jieun saat melihat isi dari ruangan tersebut. Dindingnya terdapat banyak foto, tulisan, dan tempelan –
tepelan unik. Belum lagi lantainya yang
terdapat karpet selembut sutra. Lampu ruangan
itu bersinar sangat terang,
menampakkan seluruh isi dari ruangan itu.
“Ini foto kita
berdua?” Tanya Jieun sambil melihat
sekeliling ruangan itu. Memang ruangan itu
penuh dengan foto mereka berdua.
“Ne. itu foto kita” jawab Baekhyun singkat. Jieun
tatap masih bingung. Jieun pun berkeliling
ruangan itu. Melihat fotonya dengan Baekhyun
yang begitu manis, melihat karyanya dengan Baekhyun yang begitu indah, dan
melihat tulisannya dengan Baekhyun yang begitu mengharukan.
-Mulai sekarang Byun Baekhyun dan Lee Jieun resmi berpacaran! 14
Juni 2010-
-Byun Baekhyun
akan selamanya mencintai Lee Jieun-
-Lee Jieun tidak
akan pernah melupakan Byun Baekhyun-
-Jangan pernah
menangis untukku-
-Tanpamu, aku
tidak bisa tersenyum-
-Ku harap, kau tidak akan melupakanku Lee Jieun. Aku
mencintaimu. Byun Baekhyun-
-Byun Baekhyun,
kau masih punya hutang padaku!-
-Jika kau
merindukanku, pikirkan saja senyumku yang tulus hanya untukmu-
Jieun terdiam
sejenak. Pikirannya kacau kemana – mana.
Jadi benar Baekhyun adalah namjachingu nya. Tapi, Jieun tidak
mengingat semua itu. Dia tidak ingat semuanya.
Tentang Baekhyun ataupun yang lain. Yang ia ingat hanya dirinya. Lee
Jieun yang terasa baru lahir.
“Benar kau
pacarku?” Tanya Jieun.
“Ya. Aku pacarmu.
Byun-Baekhyun” jawab Baekhyun.
.
.
.
.
.
.
“Baekhyun-ah, mau
kah kau menemaniku berbelanja? Persediaan
makanan dirumahku sudah menipis” tanya Jieun
pada Baekhyun yang sedang membersihkan bunga – bunga dari daun yang telah layu.
“Eoh? Baiklah”
jawab Baekhyun singkat.
Malamnya, mereka
membuat makan malam bersama dan makan bersama. Baekhyun
dan Jieun sangat menikmati moment – moment ini. Tentu
saja, karna besok Jieun tidak akan mengingat siapa Baekhyun itu.
Setelah kurang
lebih 1 jam membuat makan malam, mereka makan bersama. Sehabis makan, mereka duduk duduk di balkon apartement
Jieun. Berbicara tentang hal yang tidak
sengaja telah Jieun lupakan.
“Bukannya kau
memesan bunga baby breath?”ucap Baekhyun memulai percakapan.
“Eoh? Ne. bagaimana kau tahu?” tanya Jieun.
“Tentu saja, yang
memesankan bunga itu aku, bagaimana aku bisa tidak tahu? Setengah jam lagi bunga itu sampai. Bagaimana jika kita pergi membeli ice cream?” tawar Baekhyun seraya berdiri dan mengajak Jieun ikut
berdiri. Namun, Jieun tidak mau berdiri dan
berkata,
“Shirreo! Aku mau menghabiskan waktu ku
bersamamu! Aku tidak mau kemana – mana!
Aku hanya ingin bersamamu!” tolak Jieun. Baekhyun pun duduk kembali.
“Baiklah, kau mau
aku bagaimana sekarang? Memelukmu? Menciummu? Atau apa?”
tanya Baekhyun sambil mengelus pipi Jieun. Jieun menoleh pada Baekhyun,
“Bagaimana bisa
aku tidak mengingatmu? Kau kan
pacarku” Tanya Jieun to the point. Jieun tidak mau
menunggu lama lagi. Ia ingin segera
mengetahui mengapa ia sampai bisa lupa dengan pacarnya. Walaupun Baekhyun sudah berkali – kali bahkan beratus –
ratus kali bilang bahwa Jieun mengidap Anterograde
Amnesia, tentu saja Jieun akan
melupakannya besok.
“Bagaimana ya
aku menjelaskannya? Jadi begini… Kau ini
mempunyai penyakit anterograde amnesia.
Jika kau tidur malam ini, lalu kau bangun keesokkan harinya,
kau tidak akan mengingat apa yang telah kau lakukan kemarin. Hal itu terus berlangsung setiap harinya” jelas Baekhyun.
“Jadi.. aku
tidak dapat mengingat kejadian yang aku alami kemarin?” Tanya Jieun.
“Ya
begitulah…” jawab Baekhyun singkat.
“Tapi bagaimana
bisa aku melupakanmu?” Tanya Jieun. Baekhyun pun memandang Jieun penuh arti.
“Jika kau
tidak dapat mengingat kejadian kemarin, otomatis kau tidak akan mengingat orang
yang berada pada kejadian itu. Dan
kebetulan, semua kejadian yang kau lalui itu bersamaku…” jelas Baekhyun. Matanya
sudah mulai berkaca – kaca.
“Jadi… aku
tidak dapat mengingatmu… Kejam sekali… Berarti besok aku
tidak mengingatmu?” Tanya Jieun. Ia sudah mulai menitikkan air matanya yang sangat
berharga bagi Baekhyun.
“Ya…” jawab Baekhyun putus asa.
“Tapi tak apa.
Aku akan terus berada disampingmu setiap hari. Walaupun
kau tidak mengingatku. Aku akan memberikanmu
semangat dan senyuman. Aku akan membuatmu
mengingatku kembali, walaupun hanya sesaat” tambah
Baekhyun.
“Tapi, bukankah
melelahkan bagimu mengingatkan tentangmu setiap hari padaku?” ujar Jieun. Air matanya
mengalir deras.
“Bagiku tidak
melelahkan. Sebagian hidupku adalah kau.
Jika kau tidak berada disisiku, aku bagaikan mayat
hidup. Mencoba untuk mengingatkanmu tentang
diriku jauh lebih baik daripada aku harus melihatmu dengan keadaan yang buruk”ujar Baekhyun.
“Begitukah?
Tapi aku tidak ingin membuatmu repot. Kenapa
kau tidak memutuskanku dan mencari gadis yang lebih baik dariku? Aku tidak bisa mengingatmu besok, aku akan melupakanmu
besok, dan kau akan mengingatkanku tentangmu lagi besok. Ini melelahkan dan juga merepotkan untukmu. Aku tidak mau kau lelah hanya karna aku” ujar Jieun. Baekhyun
menggenggam kedua tangan Jieun dengan erat.
“Lihat aku… Aku
tidak akan mencari gadis lain. Aku akan
tetap bersamamu, selalu bersamamu. Aku tidak
akan lelah karnamu. Jika kau tidak ada, aku
akan merasa kesulitan dan kesepian. Kau yang
selalu menghiburku, kau yang selalu membuatku tersenyum. Jadi, jangan berpikaran seperti itu. Aku akan selalu ada untukmu” ujar Baekhyun.
“Tapi bukankah
aku juga selalu membuatmu menangis? Menangis
karna aku melupakanmu?” tanya Jieun terisak.
“Kau tidak
membuatmu menangis, kau membuatku bahagia. Jika
aku melepaskanmu, aku tidak yakin akan bisa jika tanpa dirimu. Bagaimana denganmu? Apa
yang akan terjadi jika aku tidak ada disampingmu sekarang? Apa kau akan makan dengan baik? Tidur dengan nyenyak?” ujar
Baekhyun.
“Jika kau
tidak berada disisiku sekarang…… aku akan
menyesal seumur hidupku. Mungkin dulu aku
punya banyak salah padamu, sekarang aku minta maaf. Aku tidak mengingat kejadian kemarin, jadi aku berpikir
bahwa aku tidak pernah berbuat salah dan dosa. Tapi
kau mengingat apa kesalahanku, jadi jika aku punya banyak salah padamu, aku
minta maaf. Dan terima kasih telah bersedia
untuk tetap berada disisiku hingga saat ini…” ujar
Jieun.
“Aku juga
minta maaf padamu jika aku terkadang terlambat untuk membantumu. Aku menerima
permintaan maafmu dan aku juga menerima ucapan terima kasihmu. Aku juga harus mengucapkan terima kasih untukkmu” ujar Baekhyun seraya memeluk Jieun.
“Jadi, Lee
Jieun akan terus berada disisi Byun Baekhyun?” tanya
Baekhyun.
“Em! Lee Jieun akan terus berada disisi
Byun Baekhyun selamanya!”
“Byun Baekhyun
juga akan berada disisi Lee Jieun selamanya!”
TING TONG
“Oh?! Itu
pasti kiriman bunga. Ini sudah jam 20.32!” ucap
Baekhyun seraya melihat kearah pintu.
“Biarku
bukakan…” tambah Baekhyun. Baekhyun pun berjalan kearah pintu dan membukanya,
dilihatnya bunga Baby Breath yang tampak putih bersinar.
Setelah membayar dan
mengambil kiriman bunga itu, Baekhyun berjalan mendekati Jieun dan menyodorkan
bunga itu pada Jieun.
“Bunga yang
cantik untuk orang yang cantik pula!” ujar
Baekhyun.
“Gomawo, bunga apa ini tadi? Aku juga tidak
pernah melihatnya” tanya Jieun.
“Ini bunga Baby Breath, bunga kesukaanmu. Ini bunga yang pertama kali aku beri waktu aku melamarmu
untuk menjadi yeojachingu ku. Ini bunga special hanya untukmu…” ujar Baekhyun.
“Gomawo…” ujar Jieun.
‘Aku tidak akan pernah melupakanmu Byun Baekhyun. Kau orang terbaik yang pernah aku temui. Jika aku terlahir kembali, aku ingin tetap bersamamu,
menjalin hubungan denganmu. Terima kasih atas
apa yang telah kau berikan padaku selama ini. Aku
akan tetap mencintaimu sampai kapanpun…’
.
.
.
.
.
.
Jieun bangun
dari tidur lelapnya. Belum apa – apa bel
pintu apartementnya berbunyi. Tentu saja Jieun
bertanya – Tanya mengapa ada tamu yang berkunjung pagi hari begini, apalagi
Jieun baru saja bangun.
Jieun pun
berjalan gontai menuju pintu apartementnya. Dibukanya
pintu itu.
“Annyeong Jieun-ah? Naneun Baekhyun imida!
Byun-Baek-hyun”
---------------------------FIN-------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar