Main Cast
Park Leera
Byun Baekhyun
Kim Jongin
Shin Sekyung
Support Cast
Find
it^^!
Length
Chaptered
Rating
PG-13
Genre
School-life,
Friend-ship, Comedy, Romance, Horror
Summary
Dia, dia, dia, dan dia itu cerewet. Aku tak menyukai orang cerewet,
terlebih lagi itu namja. Aku menyukai namja yang ramah dan sopan. Hutan, akan
menjadi karma atas ucapanku itu.
Note
Di
chapter ini main cast nya ganti Kai ya??? Oh Sehun disingkirin dulu satu
chapter. Dan juga, mungkin di chapter ini lebih menceritakan KaiRa. Okai,
okai??? Komen, komen, komen~ kamsha^^
“Maksudmu
apa??” tanya Leera yang sudah mulai takut.
‘Apa
dia tahu hubungan ku dengan Baekhyun? Tapi bagaimana bisa?’ batin Leera.
“Kau
dan Baekhyun, kalian…… sepasang kekasih bukan?” tanya Kai dengan smirk nya.
“Ya!”
teriak Leera, dan semua orang pun menoleh pada Leera.
“Ada apa?” tanya Baekhyun
sambil mengelus pipi Leera.
“Tidak
ada – apa Baek. Semua baik – baik saja” ucap Leera.
“Kalau
Kai berani mengganggumu, bilang saja padaku. Mengerti?” ucap Baekhyun sambil
mengecup pipi Leera singkat. Dan beruntunglah mereka karna tidak ada yang
melihat kelakuan mereka itu.
“Besok
saja ku jelaskannya. Aku lelah Kai, aku ingin istirahat!” ucap Leera yang mulai
memejamkan matanya.
++++++++++++++++++++++++++++++
Tengah malam……
Ya.
Mereka sampai di wilayah sekitar asrama pada tengah malam, sekitar pukul 23.16
KST. Raut wajah mereka sudah terlihat masa bodo mau tengah malam atau tidak.
Mereka lelah dan ingin segera beristirahat.
“Aku
mau tidur dimobil saja! Aku terlalu lelah untuk mengangkat barang bawaan, ini
juga sudah malam dan aku ngantuk!” ucap Leera yang enggan keluar dari van.
“Aku
juga! Aku tidur di van saja. Jarak dari sini sampai dengan asrama cukup jauh.
Aku lelah dan juga sudah mengantuk. Lagi pula aku juga takut. Ini tengah
malam….” Tambah Sekyung. Yah…. Harus diakui, yeoja mana yang tidak takut kalau disuruh berjalan cukup jauh
ditambah dengan barang bawaan yang cukup banyak dan juga dalam keadaan lelah,
berjalan keasramanya pada malam hari. Leera dan Sekyung kan penakut, mana mungkin mereka berani
berjalan hanya berdua. Benarkan?
“Kalau
begitu, aku juga tidur di van saja!” ucap Baekhyun.
“Aku
juga!” ucap Sehun.
“Aku
juga akan tidur di van!” ucap Kai.
Dan
karna terlalu banyak kata ‘aku juga’. Mereka semua memutuskan untuk tidur
didalam van.
“Ahh….
neomu
tteugeoun~ (sangat panas)” ucap
Sekyung. Ya, memang tidur mereka umpel – umpelan. Membuat mereka merasa gerah.
Berbeda dengan Leera.
“Neomu gamgi~
(sangat dingin)” ucap Leera lirih. Mungkin ini karna faktor badannya yang
kurang sehat. Makanya dia kedinginan. Bahkan dia sudah memakai sweater nya.
Tapi dia tetap saja kedinginan.
“Gamgi? Ja, naneun
neorul ango. Ttatteuthage? (dingin? Sekarang aku memelukmu. Hangat?)” ucap
Baekhyun seraya memeluk Leera.
“Eum… gomawo~” ucap
Leera yang senang karna malam ini, dia tidur dalam dekapan namjachingu nya. Byun Baekhyun.
++++++++++++++++++++++++
“Ya!! Ireona! Ppaliwa! jigeum
myeochsiya?! Ireona, ireona! Ppali!! (bangun! Cepatlah! Sudah jam berapa
sekarang?! Bangun, bangun, cepat!)” teriak D.O, yang suaranya memekakan telinga
sontak saja para penghuni van tersebut gelalapan dengan teriakan D.O.
Leera dan Baekhyun adalah satu – satunya yang tidak bergeming
dengan teriakan dari D.O. mungkin ini faktor dari pelukan mungkin. Hey! Mereka
masih berpelukan sampai sekarang, bahkan posisinya pun tidak berubah.
“Mereka tidur sambil berpelukan, eoh? Bagaimana bisa?” tanya
Chanyeol setengah hidup (?).
“Tentu saja! Kau tidak melihatnya?” ucap Suho.
“Kurasa Baekhyun memeluknya tadi malam. Habisnya Leera terus
saja mengoceh ‘Neomu gamgi, meomu gamgi’
begitu” jelas Kai.
“Jeongmal?
Baekhyun-neun geureohgae?! (Baekhyun melakukan itu?)” teriak Sekyung tidak
percaya.
“He’em!” ucap Kai.
“Bangun kan
mereka. Ini sudah siang!” perintah Sehun pada Sekyung.
“Dangsineun jiltusimi?
(Kau cemburu?)” tanya Kai. Sehun tidak menjawab pertanyaan dari Kai.
“Lee-ah? Ireona~ Baekhyun-ah, ireona!!!!!!!!! Ppaliwa!!!!”
ucap dan teriak Sekyung pada sepasang kekasih tersebut. Leera dan Baekhyun pun
bangun.
“Wae-yo eonni? Jam
berapa ini?” tanya Leera setengah tak sadar.
“Setengah tujuh!” ucap Sekyung sedikit menjerit.
“Ya! Masih jam segini sudah membangunkan kami! Kami kan---- “
“Baiklah, aku akan bangun” ucap Leera memotong ucapan
Baekhyun tadi.
Mereka pun mulai mengambil barang bawaan mereka di bagasi dan
kembali ke asrama mereka.
Hari ini tentu saja mereka sekolah, tapi mungkin, agak telat
– telat sedikitlah. Dan kelas, pasti hanya berisikan 8 anak karna 8 anaknya
lagi masih berkemah dihutan antah berantah itu.
++++++++++++++++++++++
Dan beruntunglah mereka karna jadwal hari ini tidak terlalu
padat. Hanya Bahasa Asing dan mulok saja.
Setelah kelas Bahasa Asing selesai, dilanjutkan mulok. Pada
kelas ini, mereka disuruh melukis di atas kanvas. Dan mereka disuruh untuk
melukis lukisan yang cukup terkenal didunia yaitu ‘The Starry Nights’, lukisan hasil karya Vincent Van Gogh.
Mereka disuruh melukis lukisan itu semirip – miripnya. Karya
yang paling mirip akan mendapat nilai A. Untuk pelajran ini, Leera tidak dapat
berbuat apa – apa. Dia tidak bisa melukis sedikitpun, yang ia bisa hanya
melukis karikatur saja, itu pun tidak mirip mirip amat dengan aslinya.
“Busyet! The Starry
Nights itu susah lo saem! Masa kami disuruh buat itu??!!” teriak Baekhyun
yang tidak terima dengan tugas yang diberikan gurunya pada nya ini.
“Kalian diberi waktu sampai pulang sekolah untuk
menyelesaikan ini! Semoga berhasil!” ucap guru itu seraya meninggalkan kelas.
“Wo! Guru kejam! Chagi-ya~
kau mau melukis apa?” tanya Baekhyun pada Leera.
“Mollahaeyo.
Mungkin aku akan menggambar karikatur saja. Aku tidak peduli dengan tugas itu.”
Ucap Leera.
“Kau mau menggambar wajah siapa, eoh?” tanya Baekhyun.
“Wajahmu oppa.”
Jawab Leera singkat. Dan mereka pun terkekeh. Baru sekali ini Leera memanggil
Baekhyun dengan embel – embel ‘oppa’.
Kelas mulok kali ini hancur porak – poranda. Chanyeol, Suho
dan D.O malah bermain cat air. Akibatnya baju mereka tercoreng coreng warna
warna kontras. Mereka berlarian kesana – kemari sambil memegang pallet dengan
warna – warna cerah.
Leera pun masih menggambar wajah Baekhyun di kanvas miliknya.
Sedang Baekhyun menggambar abstrak saja.
BRAKKKK!!!!
“Auuu.. apo~~” ucap
Leera kesakitan karna ia tertabrak Chanyeol, dan hal ini membuat seragam putih
bersihnya ternodai oleh cat air milik Chanyeol.
“Gwenchanha?” ucap
Chanyeol, Baekhyun, Kai, Sehun, Sekyung bebarengan.
“Ah~ nan gwenchanha.
Lanjutkan saja lari pagimu itu Yeol” ucap Leera.
Baju Leera kotor, bahkan benar – benar kotor. Kau bisa
menyebutnya seperti pesta kelulusan anak – anak SMA, yang bajunya dicoret coret
pake pilok gitu.
“Leera-ya, setelah kelas ini selesai, jangan pulang dulu.
Ingat perkataanmu kemarin?” ucap Kai.
“Iya tuan Kim!” jawab Leera.
++++++++++++++++++++++++++++++
Kelas mulok pun selesai, mereka pulang dengan baju bersimbah
cat air semua. Paling parah baju milik Sehun, bajunya sudah seperti dicelup
pake cat air.
“Ayo pulang!” ajak Sekyung pada Leera yang sedang merapikan
peralatan lukisnya.
“Kau duluan saja eon.
Ada seseuatu
yang harus aku bicarakan dengan seseorang!” jawab Leera sambil membersihkan
noda noda cat air yang ada di bajunya.
“Baiklah, aku duluan ya?? Jangan pulang sore – sore. Arasseo?” ucap Sekyung seraya pergi
meninggalkan Leera.
“Hey kkamjong! Ayo pulang!” ajak Suho pada Kai yang masih
sibuk melukis.
“Nanti saja hyung! Kau
duluan saja!” ucap Kai.
“Baiklah. Kami tinggal ya? Bye!” ucap Suho.
Dan tersisalah Kai dan Leera dikelas. Mereka berdua sibuk
pada kegiatannya masing – masing.
-Leera POV-
“Jadi, sejak kapan kalian bersama?” ucap Kai mulai membuka
mulutnya, sekalian untuk mencairkan suasana yang tegang.
“Baru kemarin kami jadian. Wae? Sepertinya kau ingin tau sekali hubunganku dengan Baekhyun.
Apa yang kau dapatkan jika aku memberitahu semuanya? Apa untungnya bagimu? Toh
ini juga tidak ada manfaatnya untukmu, benarkan?” kataku.
“Benar. Aku tidak akan mendapat untung dan juga tidak akan
mendapat manfaat. Tapi ini akan menjadi keuntungan dan manfaat bagi orang lain nona Park .”
Ucapnya datar.
“Jadi kau melakukan ini untuk seseorang? Siapa orang yang
memperintahkan itu padamu?” ucapku.
“Aku tidak diperintah oleh siapapun. Hasrat ke ingin tahuanku
muncul begitu saja setelah Baekhyun hyung
memanggilmu dengan kata ‘chagi’.
Bukannya dulu kalian seperti Tom & Jerry. Kau juga pernah bilang kan kalau karma itu
tidak berlaku untuk Baekhyun hyung?
Kau termakan ucapan mu sendiri nona Park” ucapnya.
Astaga! Rasanya ingin kucekik dia sampai mati. Mulutnya itu
benar – benar nge-nek-kin. Sabar Leera, sabar.
“Ooohh,. Ne. aku
pernah bilang itu. Tapi apakah salah jika berubah. Maksudku, apakah salah jika
aku menyukai Baekhyun dan apakah salah jika aku menjadi yeojachingu nya, eoh?” ucapku mulai memuncak.
Siapa dia? Berani – beraninya dia melarangku untuk berpacaran
dengan Baekhyun. Dasar kkamjong jelek!
“Tidak juga. Baiklah ganti topik saja. Bagaimana cara
Baekhyun hyung menembakmu?” tanyanya.
“Aduh Kai. Itu privasi. Kau juga tanya yang privat – privat
sih…. Yang lain kek” jawabku.
“Aku bingung iki. Arep tekon opo karo kowe, wess jan….
mendingan to, awakdewe dolanan cat air. Gelem ra? (kai menjelma menjadi orang
jawa)” ucapnya.
Ni bocah ngomong ape sih?? Kowa kowe kowa kowe. Iya in aja
kali yak?
“Eum… baiklah…” ucapku pasrah yang sama sekali tidak mengerti
dengan apa yang diucapkan Kai tadi.
“O’ya! Tapi sebelum itu, aku minta PJ. Mana? Berikan aku!”
ucapnya memaksa.
“Ihh… siapa situ. Minta no sama Baekhyun!” jawabku.
“Baiklah, akan ku minta padanya nanti. Apa aku boleh melukis
di rok mu itu Leera-ya?” ucapnya, Yah… sedikit mesum.
“Ya! Babo-ya??
Shireo! Kau ini ternyata mesum ya?!” teriakku.
“Ayolah~ disinikan hanya ada kita berdua. Bagaimana?” ucapnya
seraya menghampiriku dengan membawa kuas ditangannya.
“Ya! Kai! Kalau kau sampai berani macam macam dengan ku, akan ku laporkan pada
Baekhyun!” ancamku dengan dusta.
“Sana ,
bilangin aja! Aku tidak takut padanya!” ucapnya meremehkan Baekhyun.
-Author POV-
Kai terus mendekat pada Leera. Mereka juga sudah kejar
kejaran didalam kelas. Dan akhirnya Kai dapat menangkap Leera. Kai pun menariknya
dan menyuruhnya untuk duduk dimeja. Sedangkan Kai berdiri persis dihadapan
Leera.
“Apa yang akan kau lakukan padaku?” ucap Leera bergetar.
“Sudah kubilang, aku hanya ingin melukis di rok mu itu Park
Leera” ucap Kai dengan penekanan.
“Baiklah, aku mengijikan mu. Tapi kalau kau berbuat yang
macam macam, akan ku bunuh kau Kim Jongin!” ucap Leera mengancam.
“Baiklah” jawabnya.
Kai pun melukis sesuatu di rok bagian depan milik Leera,
entah apa itu, Leera juga tidak dapat mendiskripsikannya. Setelah selesai,
mereka pulang. Pukul 4 sore, mereka baru pulang dari sekolah.
Mereka melewati koridor – koridor kelas. Suasana cukup
mengerikan, apalagi untuk Leera yang sangat penakut.
“Kai, apa aku boleh menggandengmu?” tanya Leera gemetar.
“Kenapa? Apa kau takut?” tanya nya lembut.
“Ya, bisa dikatakan begitu. Aku mohon Kai. Aku benar benar
takut” ucap Leera.
“Baiklah, silahkan nona Park”. Leera pun menggaetkan
tangannya di lengan milik Kai, dan mereka pun berjalan pulang. Tentunya Kai mengantar
Leera pulang.
“Kai….. itu apa????” tanya Leera ketakutan.
“Apa? Apa yang kau lihat Leera?” tanya Kai.
“Itu, sesuatu yang berada di lorong dekat UKS…” ucap Leera
yang sedah mulai menutup matanya di bahu Kai.
“Tidak ada apa – apa Park Leera. Mungkin kau hanya
berhalusinasi…..” ucap Kai setelah dia melihat lihat lorong dekat UKS.
“Kai, kau menyentuh kakiku, eoh?” tanya Leera yang sudah
mulai merasakan hawa aneh disekitarnya.
“Mana mungkin. Tanganku saja dari tadi kau gandeng” ucap Kai.
“Kai, jangan bercanda, aku tidak main main. Rasanya dingin
sekali” ucap Leera yang mulai mengeratkan genggamannya pada Kai.
“Park Leera?” panggil Kai.
“Eoh?” ucap Leera
“Hana, dul, set.
Lari!!!!!!!!” teriak Kai. Dan mereka pun dari sekolah itu. Dengan nafas
terengah – engah. Mereka jalan meuju asrama.
“Firasatku sudah buruk waktu kita melewati lorong itu, hawa
aneh pun juga ku rasakan. Bulu kudukku sampai merinding disco tadi. Makanya aku
mengajakmu lari” jelas Kai.
“Eohh… gomawo. Hmm…
jangan bilang – bilang Baekhyun ya, kalau aku menggandengmu tadi. Dan
terimakasih sekali lagi. Aku pulang dulu. Bye!” ucap Leera seraya berbalik.
Settt….
Kai menarik tangan Leera dan menariknya lalu menciumnya.
“Jangan bilang – bilang Baekhyun ya, kalau aku menciummu! Kalau
saja aku lebih berani menyatakan perasaanku sejak awal padamu. Mungkin kau
sekarang menjadi milikku bukan milik Baekhyun. Aku memang pengecut. Cepat
pulang! Aku tau Sekyung sudah menunggumu. PARK
LEERA SARANGHAE~!” ucap Kai seraya pergi meninggalkan Leera yang mematung.
“Dia---- Kai….. menyukaiku?????”
~~~~~~~~~~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~~~~~~~~~
Note
Ahahaha…
makin banyak konflik nihhh….. chapter 6 lebih seru deh… aku kasih bocorannya,
chapter 6 itu, mereka ngadain pentas seni musim dingin. Dijamin seru deh~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar