Cari Blog Ini

Selasa, Desember 17, 2013

[FF] My Fussy Friends (?) - 5

Main Cast

*      Park Leera


*      Byun Baekhyun


*      Kim Jongin


*      Shin Sekyung


Support Cast
Find it^^!

Length
Chaptered

Rating
PG-13

Genre
School-life, Friend-ship, Comedy, Romance, Horror

Summary
Dia, dia, dia, dan dia itu cerewet. Aku tak menyukai orang cerewet, terlebih lagi itu namja. Aku menyukai namja yang ramah dan sopan. Hutan, akan menjadi karma atas ucapanku itu.

Note
Di chapter ini main cast nya ganti Kai ya??? Oh Sehun disingkirin dulu satu chapter. Dan juga, mungkin di chapter ini lebih menceritakan KaiRa. Okai, okai??? Komen, komen, komen~ kamsha^^


















“Maksudmu apa??” tanya Leera yang sudah mulai takut.

‘Apa dia tahu hubungan ku dengan Baekhyun? Tapi bagaimana bisa?’ batin Leera.

“Kau dan Baekhyun, kalian…… sepasang kekasih bukan?” tanya Kai dengan smirk nya.

“Ya!” teriak Leera, dan semua orang pun menoleh pada Leera.

Ada apa?” tanya Baekhyun sambil mengelus pipi Leera.
“Tidak ada – apa Baek. Semua baik – baik saja” ucap Leera.
“Kalau Kai berani mengganggumu, bilang saja padaku. Mengerti?” ucap Baekhyun sambil mengecup pipi Leera singkat. Dan beruntunglah mereka karna tidak ada yang melihat kelakuan mereka itu.

“Besok saja ku jelaskannya. Aku lelah Kai, aku ingin istirahat!” ucap Leera yang mulai memejamkan matanya.

++++++++++++++++++++++++++++++

Tengah malam……

Ya. Mereka sampai di wilayah sekitar asrama pada tengah malam, sekitar pukul 23.16 KST. Raut wajah mereka sudah terlihat masa bodo mau tengah malam atau tidak. Mereka lelah dan ingin segera beristirahat.

“Aku mau tidur dimobil saja! Aku terlalu lelah untuk mengangkat barang bawaan, ini juga sudah malam dan aku ngantuk!” ucap Leera yang enggan keluar dari van.

“Aku juga! Aku tidur di van saja. Jarak dari sini sampai dengan asrama cukup jauh. Aku lelah dan juga sudah mengantuk. Lagi pula aku juga takut. Ini tengah malam….” Tambah Sekyung. Yah…. Harus diakui, yeoja mana yang tidak takut kalau disuruh berjalan cukup jauh ditambah dengan barang bawaan yang cukup banyak dan juga dalam keadaan lelah, berjalan keasramanya pada malam hari. Leera dan Sekyung kan penakut, mana mungkin mereka berani berjalan hanya berdua. Benarkan?

“Kalau begitu, aku juga tidur di van saja!” ucap Baekhyun.
“Aku juga!” ucap Sehun.
“Aku juga akan tidur di van!” ucap Kai.

Dan karna terlalu banyak kata ‘aku juga’. Mereka semua memutuskan untuk tidur didalam van.

“Ahh…. neomu tteugeoun~ (sangat panas)” ucap Sekyung. Ya, memang tidur mereka umpel – umpelan. Membuat mereka merasa gerah. Berbeda dengan Leera.

Neomu gamgi~ (sangat dingin)” ucap Leera lirih. Mungkin ini karna faktor badannya yang kurang sehat. Makanya dia kedinginan. Bahkan dia sudah memakai sweater nya. Tapi dia tetap saja kedinginan.

Gamgi? Ja, naneun neorul ango. Ttatteuthage? (dingin? Sekarang aku memelukmu. Hangat?)” ucap Baekhyun seraya memeluk Leera.

“Eum… gomawo~” ucap Leera yang senang karna malam ini, dia tidur dalam dekapan namjachingu nya. Byun Baekhyun.

++++++++++++++++++++++++

Ya!! Ireona! Ppaliwa! jigeum myeochsiya?! Ireona, ireona! Ppali!! (bangun! Cepatlah! Sudah jam berapa sekarang?! Bangun, bangun, cepat!)” teriak D.O, yang suaranya memekakan telinga sontak saja para penghuni van tersebut gelalapan dengan teriakan D.O.

Leera dan Baekhyun adalah satu – satunya yang tidak bergeming dengan teriakan dari D.O. mungkin ini faktor dari pelukan mungkin. Hey! Mereka masih berpelukan sampai sekarang, bahkan posisinya pun tidak berubah.

“Mereka tidur sambil berpelukan, eoh? Bagaimana bisa?” tanya Chanyeol setengah hidup (?).
“Tentu saja! Kau tidak melihatnya?” ucap Suho.
“Kurasa Baekhyun memeluknya tadi malam. Habisnya Leera terus saja mengoceh ‘Neomu gamgi, meomu gamgi’ begitu” jelas Kai.
Jeongmal? Baekhyun-neun geureohgae?! (Baekhyun melakukan itu?)” teriak Sekyung tidak percaya.
“He’em!” ucap Kai.

“Bangun kan mereka. Ini sudah siang!” perintah Sehun pada Sekyung.
Dangsineun jiltusimi? (Kau cemburu?)” tanya Kai. Sehun tidak menjawab pertanyaan dari Kai.

“Lee-ah? Ireona~ Baekhyun-ah, ireona!!!!!!!!! Ppaliwa!!!!” ucap dan teriak Sekyung pada sepasang kekasih tersebut. Leera dan Baekhyun pun bangun.

Wae-yo eonni? Jam berapa ini?” tanya Leera setengah tak sadar.
“Setengah tujuh!” ucap Sekyung sedikit menjerit.
“Ya! Masih jam segini sudah membangunkan kami! Kami kan----
“Baiklah, aku akan bangun” ucap Leera memotong ucapan Baekhyun tadi.

Mereka pun mulai mengambil barang bawaan mereka di bagasi dan kembali ke asrama mereka.

Hari ini tentu saja mereka sekolah, tapi mungkin, agak telat – telat sedikitlah. Dan kelas, pasti hanya berisikan 8 anak karna 8 anaknya lagi masih berkemah dihutan antah berantah itu.

++++++++++++++++++++++

Dan beruntunglah mereka karna jadwal hari ini tidak terlalu padat. Hanya Bahasa Asing dan mulok saja.

Setelah kelas Bahasa Asing selesai, dilanjutkan mulok. Pada kelas ini, mereka disuruh melukis di atas kanvas. Dan mereka disuruh untuk melukis lukisan yang cukup terkenal didunia yaitu ‘The Starry Nights’, lukisan hasil karya Vincent Van Gogh.

Mereka disuruh melukis lukisan itu semirip – miripnya. Karya yang paling mirip akan mendapat nilai A. Untuk pelajran ini, Leera tidak dapat berbuat apa – apa. Dia tidak bisa melukis sedikitpun, yang ia bisa hanya melukis karikatur saja, itu pun tidak mirip mirip amat dengan aslinya.

“Busyet! The Starry Nights itu susah lo saem! Masa kami disuruh buat itu??!!” teriak Baekhyun yang tidak terima dengan tugas yang diberikan gurunya pada nya ini.

“Kalian diberi waktu sampai pulang sekolah untuk menyelesaikan ini! Semoga berhasil!” ucap guru itu seraya meninggalkan kelas.

“Wo! Guru kejam! Chagi-ya~ kau mau melukis apa?” tanya Baekhyun pada Leera.
Mollahaeyo. Mungkin aku akan menggambar karikatur saja. Aku tidak peduli dengan tugas itu.” Ucap Leera.
“Kau mau menggambar wajah siapa, eoh?” tanya Baekhyun.
“Wajahmu oppa.” Jawab Leera singkat. Dan mereka pun terkekeh. Baru sekali ini Leera memanggil Baekhyun dengan embel – embel ‘oppa’.

Kelas mulok kali ini hancur porak – poranda. Chanyeol, Suho dan D.O malah bermain cat air. Akibatnya baju mereka tercoreng coreng warna warna kontras. Mereka berlarian kesana – kemari sambil memegang pallet dengan warna – warna cerah.

Leera pun masih menggambar wajah Baekhyun di kanvas miliknya. Sedang Baekhyun menggambar abstrak saja.

BRAKKKK!!!!

“Auuu.. apo~~” ucap Leera kesakitan karna ia tertabrak Chanyeol, dan hal ini membuat seragam putih bersihnya ternodai oleh cat air milik Chanyeol.
Gwenchanha?” ucap Chanyeol, Baekhyun, Kai, Sehun, Sekyung bebarengan.
“Ah~ nan gwenchanha. Lanjutkan saja lari pagimu itu Yeol” ucap Leera.


Baju Leera kotor, bahkan benar – benar kotor. Kau bisa menyebutnya seperti pesta kelulusan anak – anak SMA, yang bajunya dicoret coret pake pilok gitu.

“Leera-ya, setelah kelas ini selesai, jangan pulang dulu. Ingat perkataanmu kemarin?” ucap Kai.
“Iya tuan Kim!” jawab Leera.

++++++++++++++++++++++++++++++

Kelas mulok pun selesai, mereka pulang dengan baju bersimbah cat air semua. Paling parah baju milik Sehun, bajunya sudah seperti dicelup pake cat air.

“Ayo pulang!” ajak Sekyung pada Leera yang sedang merapikan peralatan lukisnya.
“Kau duluan saja eon. Ada seseuatu yang harus aku bicarakan dengan seseorang!” jawab Leera sambil membersihkan noda noda cat air yang ada di bajunya.
“Baiklah, aku duluan ya?? Jangan pulang sore – sore. Arasseo?” ucap Sekyung seraya pergi meninggalkan Leera.

“Hey kkamjong! Ayo pulang!” ajak Suho pada Kai yang masih sibuk melukis.
“Nanti saja hyung! Kau duluan saja!” ucap Kai.
“Baiklah. Kami tinggal ya? Bye!” ucap Suho.

Dan tersisalah Kai dan Leera dikelas. Mereka berdua sibuk pada kegiatannya masing – masing.

-Leera POV-

“Jadi, sejak kapan kalian bersama?” ucap Kai mulai membuka mulutnya, sekalian untuk mencairkan suasana yang tegang.
“Baru kemarin kami jadian. Wae? Sepertinya kau ingin tau sekali hubunganku dengan Baekhyun. Apa yang kau dapatkan jika aku memberitahu semuanya? Apa untungnya bagimu? Toh ini juga tidak ada manfaatnya untukmu, benarkan?” kataku.

“Benar. Aku tidak akan mendapat untung dan juga tidak akan mendapat manfaat. Tapi ini akan menjadi keuntungan dan manfaat bagi orang lain nona Park.” Ucapnya datar.

“Jadi kau melakukan ini untuk seseorang? Siapa orang yang memperintahkan itu padamu?” ucapku.

“Aku tidak diperintah oleh siapapun. Hasrat ke ingin tahuanku muncul begitu saja setelah Baekhyun hyung memanggilmu dengan kata ‘chagi’. Bukannya dulu kalian seperti Tom & Jerry. Kau juga pernah bilang kan kalau karma itu tidak berlaku untuk Baekhyun hyung? Kau termakan ucapan mu sendiri nona Park” ucapnya.

Astaga! Rasanya ingin kucekik dia sampai mati. Mulutnya itu benar – benar nge-nek-kin. Sabar Leera, sabar.

“Ooohh,. Ne. aku pernah bilang itu. Tapi apakah salah jika berubah. Maksudku, apakah salah jika aku menyukai Baekhyun dan apakah salah jika aku menjadi yeojachingu nya, eoh?” ucapku mulai memuncak.

Siapa dia? Berani – beraninya dia melarangku untuk berpacaran dengan Baekhyun. Dasar kkamjong jelek!

“Tidak juga. Baiklah ganti topik saja. Bagaimana cara Baekhyun hyung menembakmu?” tanyanya.

“Aduh Kai. Itu privasi. Kau juga tanya yang privat – privat sih…. Yang lain kek” jawabku.

“Aku bingung iki. Arep tekon opo karo kowe, wess jan…. mendingan to, awakdewe dolanan cat air. Gelem ra? (kai menjelma menjadi orang jawa)” ucapnya.

Ni bocah ngomong ape sih?? Kowa kowe kowa kowe. Iya in aja kali yak?

“Eum… baiklah…” ucapku pasrah yang sama sekali tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Kai tadi.

“O’ya! Tapi sebelum itu, aku minta PJ. Mana? Berikan aku!” ucapnya memaksa.
“Ihh… siapa situ. Minta no sama Baekhyun!” jawabku.
“Baiklah, akan ku minta padanya nanti. Apa aku boleh melukis di rok mu itu Leera-ya?” ucapnya, Yah… sedikit mesum.
“Ya! Babo-ya?? Shireo! Kau ini ternyata mesum ya?!” teriakku.

“Ayolah~ disinikan hanya ada kita berdua. Bagaimana?” ucapnya seraya menghampiriku dengan membawa kuas ditangannya.

“Ya! Kai! Kalau kau sampai berani macam  macam dengan ku, akan ku laporkan pada Baekhyun!” ancamku dengan dusta.

Sana, bilangin aja! Aku tidak takut padanya!” ucapnya meremehkan Baekhyun.

-Author POV-

Kai terus mendekat pada Leera. Mereka juga sudah kejar kejaran didalam kelas. Dan akhirnya Kai dapat menangkap Leera. Kai pun menariknya dan menyuruhnya untuk duduk dimeja. Sedangkan Kai berdiri persis dihadapan Leera.

“Apa yang akan kau lakukan padaku?” ucap Leera bergetar.
“Sudah kubilang, aku hanya ingin melukis di rok mu itu Park Leera” ucap Kai dengan penekanan.
“Baiklah, aku mengijikan mu. Tapi kalau kau berbuat yang macam macam, akan ku bunuh kau Kim Jongin!” ucap Leera mengancam.
“Baiklah” jawabnya.

Kai pun melukis sesuatu di rok bagian depan milik Leera, entah apa itu, Leera juga tidak dapat mendiskripsikannya. Setelah selesai, mereka pulang. Pukul 4 sore, mereka baru pulang dari sekolah.

Mereka melewati koridor – koridor kelas. Suasana cukup mengerikan, apalagi untuk Leera yang sangat penakut.

“Kai, apa aku boleh menggandengmu?” tanya Leera gemetar.
“Kenapa? Apa kau takut?” tanya nya lembut.
“Ya, bisa dikatakan begitu. Aku mohon Kai. Aku benar benar takut” ucap Leera.
“Baiklah, silahkan nona Park”. Leera pun menggaetkan tangannya di lengan milik Kai, dan mereka pun berjalan pulang. Tentunya Kai mengantar Leera pulang.

“Kai….. itu apa????” tanya Leera ketakutan.
“Apa? Apa yang kau lihat Leera?” tanya Kai.
“Itu, sesuatu yang berada di lorong dekat UKS…” ucap Leera yang sedah mulai menutup matanya di bahu Kai.
“Tidak ada apa – apa Park Leera. Mungkin kau hanya berhalusinasi…..” ucap Kai setelah dia melihat lihat lorong dekat UKS.

“Kai, kau menyentuh kakiku, eoh?” tanya Leera yang sudah mulai merasakan hawa aneh disekitarnya.
“Mana mungkin. Tanganku saja dari tadi kau gandeng” ucap Kai.
“Kai, jangan bercanda, aku tidak main main. Rasanya dingin sekali” ucap Leera yang mulai mengeratkan genggamannya pada Kai.

“Park Leera?” panggil Kai.
“Eoh?” ucap Leera
Hana, dul, set. Lari!!!!!!!!” teriak Kai. Dan mereka pun dari sekolah itu. Dengan nafas terengah – engah. Mereka jalan meuju asrama.

“Firasatku sudah buruk waktu kita melewati lorong itu, hawa aneh pun juga ku rasakan. Bulu kudukku sampai merinding disco tadi. Makanya aku mengajakmu lari” jelas Kai.
“Eohh… gomawo. Hmm… jangan bilang – bilang Baekhyun ya, kalau aku menggandengmu tadi. Dan terimakasih sekali lagi. Aku pulang dulu. Bye!” ucap Leera seraya berbalik.

Settt….

Chu~~~~********

Kai menarik tangan Leera dan menariknya lalu menciumnya.

“Jangan bilang – bilang Baekhyun ya, kalau aku menciummu! Kalau saja aku lebih berani menyatakan perasaanku sejak awal padamu. Mungkin kau sekarang menjadi milikku bukan milik Baekhyun. Aku memang pengecut. Cepat pulang! Aku tau Sekyung sudah menunggumu. PARK LEERA SARANGHAE~!” ucap Kai seraya pergi meninggalkan Leera yang mematung.

“Dia---- Kai….. menyukaiku?????”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~~~~~~~~~


Note

Ahahaha… makin banyak konflik nihhh….. chapter 6 lebih seru deh… aku kasih bocorannya, chapter 6 itu, mereka ngadain pentas seni musim dingin. Dijamin seru deh~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar