Cari Blog Ini

Selasa, Desember 17, 2013

[FF] Believe Me! - 3

Cast :
Park Hyura / OC
Kim Jong In / Kai EXO
Byun Baekhyun / Baekhyun EXO

Support Cast :
FIND IT BY YOUR SELF


DATE : 22.11.13

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Previous Part

   “ Sena, itu ada kucing di atas pohon ” ucap Hyura. “ Lalu ? ” tanya Sena. “ Aku akan mengambilnya ” ucap Hyura kemudian memberi buku itu ke Sena dan memanjat pohon.

   “ Kau tak perlu melakukannya Hyura-ah ” ucap Sena. “ Jika tidak begini kucing itu tak akan pernah turun ” ucap Hyura yang sudah di atas pohon. Ia perlahan mendekati kucing putih itu.

   “ Park Hyura ! Apa kau sudah gila ?! Bagaimana bisa kau mementingkan hewan bodoh itu dari pada dirimu ” ucap Sena dari bawah sembari mendongakkan kepalanya, untuk melihat aktifitas kawannya di atas pohon.

   “ Ini kucing putih yang manis, bukan hewan bodoh Sena. Aku tak bisa biarkan kucing cantik ini di atas pohon ” ucap Hyura yang sudah dekat dengan kucing putih itu.

   “ Bahkan kau memakai rok ! Jika kau pakai celana saja, aku akan memaklumi. Tapi ini rok selutut. Wey ! Apa otakmu tertinggal dirumah ” ucap Sena mulai berhenti menatap atas. Otot lehernya mulai lelah dan kaku.

   “ Apakah itu penting ? Otakku tak kemana-mana Sena-ah. Jangan khawatir. Dan lebih baik kau diam sebentar ” ucap Hyura kemudian melangkah 1 langkah ke depan. “ Ah, tak bisa di percaya ” ucap Sena.

   “ Kucing yang cantik, jangan takut. Aku akan membawamu turun. Tunggulah sebentar ” ucap Hyura pada kucing itu. Ia berjalan selangkah lagi ia akan mendapatkan kucing itu.

   “ Berapa lama lagi kau menurunkan ‘ kucing cantik ’mu itu ? ” tanya Sena. “ Sebentar lagi ” ucap Hyura. Ia melangkahkan kakinya ke suatu dahan dan mengambil kucing itu.

   Sayangnya, dahan itu rapuh dan patah. Dan Hyura terjatuh dari pohon bersama kucing yang ia peluk, ia melindungi kucing itu. Ia jatuh terduduk.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


   “ Hyura ! Kau baik-baik saja ? Ku sudah duga ini akan terjadi ” ucap Sena. “ Sekarang pergilah kawan, maaf kau mendaratnya tidak bagus ” ucap Hyura pada kucing. Hyura masih terduduk, belum berpindah dari cara jatuhnya.

   “ Kau terjatuh dan masih mempedulikan kucing huh ?! Gila, ayo ku bantu berdiri ” ucap Sena sembari memberi tangan kanannya. Hyura berusaha untuk berdiri tapi kembali terduduk.

   “ Ku kira kau ingin ke kelas. Sebentar lagi istirahat akan selesai. Ayolah berdiri ” ucap Sena masih membantunya berdiri. Hyura akhirnya berdiri dan menahan rasa sakit yang teramat sangat di pergelangan kaki kanannya.

   “ Ah, hari ini ada pelajaran olah raga. Apa kau akan baik-baik saja ? ” tanya Sena. “ Ya, akan aku coba ” ucap Hyura sembari tersenyum. Ia berjalan seperti biasa seolah tak terjadi apa-apa.

   Sekarang adalah jam pelajaran Olahraga, Oh seonsaengnim tak mengizinkan Hyura untuk tak mengikuti pelajaran Olahraga. Hyura memijat pergelangan kaki kanannya, ia memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya.

   “ Hari ini penilaian lari estafet, kalian akan di bagian menjadi 4 kelompok. Mengerti ?! ” tanya Oh seonsaengnim. “ Ya ” ucap mereka serempak.

   Hyura berada di putaran ke 3. Putaran itu cukup jauh dan ia tetap tersenyum untuk menahan rasa sakit itu. Oh seonsaengnim meniup peluit dan Xiumin –kelompok Hyura- berlari dengan cepat menuju tempat Chanyeol, putaran ke 2.

   Hati Hyura berdetak sangat cepat. Stik itu sudah berada di tangan Chanyeol dan ia berlari menuju Hyura. Hyura membelakangkan tangan kirinya.

   Beberapa detik kemudian ia merasakan stik itu sudah tertempel di tangannya. Ia segera berlari. Ia menggigit bibir bawahnya tak ingin menyerah.

   Tapi, Hyura terjatuh di setengah jalan. Kai yang berada di putaran ke 4 membelalakan matanya dan ingin menghampiri Hyura. Hyura menahan rasa sakitnya dan berdiri, ia melanjutkan larinya.

   “ Maafkan aku, Kai ” ucap Hyura kemudian memberi stik itu pada Kai sembari tersenyum. Kai tampak khawatir dan berlari dengan cepat. “ Huh.. huh..huh.. huh.. Ahh, kakiku akan baik-baik saja. Ya, baik-baik saja. Iya’kan ? Baek ” ucap Hyura sembari berjalan menuju pinggir lapangan.

   Nafas Hyura tidak teratur dengan baik. Ia sangat kelelahan dan kesakitan. Ia berjalan menuju tempat start. Kai yang tadi mengebut segera menghampiri Hyura.

   “ Hyura-ah, apa kau baik-baik saja ? apa kakimu lecet ? ” tanya Kai khawatir. Hyura tak mempedulikan Kai dan duduk di bawah pohon. Kai juga duduk di samping Hyura.

   “ Apa kau marah padaku ? Aku minta maaf ” ucap Kai. Tidak sengaja Kai mengenai kaki kanan Hyura, otomatis kaki kanan Hyura bergerak. “ Ahhh, sudahlah pergi saja ” ucap Hyura masih kesakitan.

   “ Kau kenapa ? Paling tidak katakan bagian yang menyakitkan ” ucap Kai menatap Hyura. Hyura hanya memalingkan mukanya. “ Apa kakimu ? ” tanya Kai kemudian menyentuh pergelangan kaki kanan Hyura.

   Hyura menggigit bibir bawahnya dengan kuat. “ Ah, jadi sini yang sakit. Ayo ku antar ke UKS ” ucap Kai kemudian membopong Hyura. “ Kai ! Apa yang lakukan ? Turunkan aku, cepat ! ” titah Hyura.

   “ Oh seonsaengnim, aku minta izin untuk mengantar Hyura ke UKS, kurasa ia cedera karena tadi terjatuh ” ucap Kai. “ Benarkah ? Kenapa kau tak bilang jika kau cedera. Dan kenapa kau harus membopongnya Jong In ? ” tanya Oh seonsaengnim dengan nada menyelidik. Hyura hanya bisa menahan malunya.

   “ Eumm.. Eummm.. Mana mungkin aku membiarkan dia berjalan saat pergelangan kakinya sakit seonsaengnim ” ucap Kai kemudian pergi ke UKS.

   “ Kai, kau membuatku malu ” ucap Hyura. “ Kenapa malu ? ” tanya Kai. “ Kau membopongku di saat aku sadar. Jika aku pingsan itu wajar, aku maklumi ” ucap Hyura. “ Ya sudah, kau pura-pura pingsan. Gampangkan ” ucap Kai datar.

   Hyura menyentil dahi Kai dengan jarinya. “ Awwwww, sakit tau ” ucap Kai sembari tersenyum atau sedikit tertawa. “ Ah masa’ ? Sakitan mana sama berantem ? ” ucap Hyura. Kai hanya diam membisu.

   Setibanya di UKS, Kai menaruh Hyura di kasur. “ Kau kenapa Hyura-ah ? ” tanya petugas UKS. “ Tadi aku terjatuh dari pohon saat ingin menolong kucing. Dan tadi aku terjatuh lagi sewaktu lari estafet. Dan pergelangan kakiku sakit ” ucap Hyura.

   “ Jadi karena itu ?! Kenapa kau tak bilang ? ” ucap Kai. “ Kai-ssi, kau bisa melanjutkan pelajaran olahragamu ” ucap petugas UKS itu. “ Tidak, aku mau disini ” ucap Kai. “ Pergilah ! ” perintah Hyura. “ Baiklah ” Kai menuruti kata-kata Hyura.

   “ Apakah masih sangat sakit, tunggu apa tulangmu bergeser ? Ayo kita ke rumah sakit. Aku tidak yakin kau baik-baik saja ” ucap petugas itu. “ Ah, aku baik-baik saja. Mungkin hanya kesleo ” ucap Hyura.

   Petugas itu segera membawa Hyura ke rumah sakit terdekat. Setelah di tes, memang ada yang salah dengan pergelangan kaki kanannya. Ini bukan cedera yang serius, mungkin dengan perawatan cederanya akan membaik.

   Kaki Hyura terpaksa di gips dan memakai tongkat untuk membantunya berjalan. “ Sudah ku bilang, kau cedera. Untung saja tak serius. Jika kau terus berlatih berjalan kau bisa jalan seperti biasa lagi. Tiap minggu kau harus kemari untuk kontrol oke ? ” jelas petugas itu saat keluar dari rumah sakit. Hyura hanya mengangguk.

   Mereka pun kembali ke sekolah. Petugas UKS itu menemani Hyura kembali ke kelas. “ Maafkan aku Jang seonsaengnim. Hyura terlambat masuk karena dia sedang sakit ” ucap petugas UKS kemudian menyuruh Hyura masuk.

   Hyura memasukki kelas dengan menundukkan kepalanya. “ Hyura-ah, kau kenapa ? Silahkan duduk ” ucap Jang seonsaengnim sembari menunjuk bangku Hyura. “ Terima kasih, kau boleh pergi ” ucap Jang seonsaengnim pada petugas UKS.

   Hyura sedikit membungkuk dan berjalan menuju bangkunya di belakang. Kai yang duduk di dekatnya tertegun melihat Hyura berjalan dengan bantuan tongkat.

   Kai menatap Hyura dengan perasaan khawatir. Ia tak bisa konsentrasi dan terus melihat Hyura.

   Bell pulang berbunyi. Hyura berjalan sendirian melewati koridor panjang yang ia takuti itu. Ia menggenggam erat boneka kecil dari Baekhyun itu dan terus memikirkan Baekhyun.

   Ia mengingat muka Baekhyun tertawa, tersenyum, cemberut, dan lain-lain. Ia harap Baekhyun menggenggam tangannya..................... sekarang.

   Tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh pundaknya untuk membantunya berjalan. Sungguh, demi apa pun Hyura menginginkan itu Baekhyun.

   Hyura tersenyum dan menoleh. Ia mendapati seorang Kai yang tersenyum sedang menyentuh pundaknya. Senyum yang tadi ia ukir perlahan memudar.

   Ia melepas kasar tangan Kai dari pundaknya. Berjalan cukup cepat untuk meninggalkan Kai.

   “ Hyura, biar aku bantu kau untuk berjalan ” ucap Kai menjajarkan tubuhnya dengan Hyura. “ Tidak ! Aku hanya merepotkanmu. Sudah, pergilah ! ” ucap Hyura tak menatap Kai.

   “ Hyura ! ” bentak Kai kemudian menarik tangan kanan Hyura. Tongkat Hyura dan boneka itu pun jatuh. Hyura pun juga ikut terjatuh mengambil boneka itu dan menaruhnya di dadanya.

   “ Ahh, maaf....... aku tak bermaksud ” ucap Kai. Hyura segera berdiri dan berjalan dengan kedua tongkatnya, meninggalkan Kai sendiri di lorong itu.

@Hyura’s Apartemen – 17.00 KST

   Hyura sudah sampai di Apartemennya sejak 1 jam yang lalu. Ia menatap kosong pada TV besar di depannya, bermuka datar. Duduk di atas sofa dan melipat kakinya.

   Ia menoleh ke kanan, ke arah dapur. Biasanya ia akan mendapati seorang Baekhyun tengah memasak untuk makan malam. Saat Hyura menoleh ke arahnya Baekhyun akan tersenyum padanya.

#FLASHBACK#

   Hyura sedang menonton acara komedi. Hyura tertawa terbahak-bahak dan Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya sembari memotong bahan makanan.

   Hyura menitikkan air matanya dan menghapusnya. Ia kembali dengan muka biasa dan menoleh ke arah Baekhyun, melihat Baekhyun memotong sayuran.

   Baekhyun memandangi Hyura yang menatapnya, ia berhenti memotong sayuran dan tersenyum. “ Kenapa kau melihatku ? Aku tampan’kan ? Kau suka padaku ya ? ” goda Baekhyun. “ Euh ? Tidak, aku hanya mau bilang kau harus masak yang enak ya ” ucap Hyura kemudian menatap TV.

   Ia tertawa mengingat muka Baekhyun tadi. Baekhyun hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. Baekhyun kembali memotong sayuran

#FLASHBACK OFF#

   Itu Dulu, sebelum Baekhyun pergi.

   Ia kembali menatap TV. Air matanya bisa saja menetes saat itu. Hampir seluruh hidupnya ia bagi dengan Baekhyun. Tapi Baekhyun menghilang tiba-tiba. Ia merindukan segala hal tentang Baekhyun.

   “ Apakah...................... aku ............................... mencintainya ? sebagai seorang laki-laki ” ucap Hyura sendiri kemudian air matanya menetes. “ Apakah, aku mencintainya ? ” ucap Hyura lagi.

------------- 2 Days Later ------------

@Another side in Korea – 08.00 KST

   Tampak seorang pemuda sedang membeli tiket bus. Ia tersenyum setelah mendapatkan tiketnya. Kemudian ia berjalan menuju busnya, yang akan membawanya ke arah tujuannya.

   Byun Baekhyun duduk di dalam bus itu, menatap luar untuk menghibur dirinya yang bosan. Menunggu bus itu untuk berangkat. Ia membuka handphonenya dan menyalakannya. Sudah lama ia mematikan handphonenya, sejak ia pergi dari apartemen Hyura.

   Di layarnya terdapat 103 Missed Call dan 245 pesan. Missed Call dan Pesan itu di dominasi dari Hyura. Pesan dari Hyura kebanyakkan ‘ Baek ? Kau dimana ? ’, ‘ Pulanglah, aku membutuhkanmu ’, ‘ Baek, Kai orang jahat ! kau harus tahu itu ! ’. dan 1 pesan unik ‘ Senaaaaaaaa, besok prnya apa ya ? ’, ‘ Maaf Baek, salah kirim .-. ’

   Baekhyun hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Melihat Hyura seperti ini. Tiba-tiba, handphonenya berdering. Di layar tampak tulisan ‘ You have a video from Park Hyu Ra ’.

   Baekhyun membuka video itu dan melihat muka Hyura yang berantakan, rambutnya yang acak-acakan, matanya yang bengkak, tubuhnya yang kurus, dll.

   ‘ Baek ? Kau lihat aku ? Ini aku, Park Hyura. Aku hari ini membolos. Aku dalam ke adaan yang tak baik. Aku butuh kau. Bisakah kau ke apartemenku ? Sekarang. ’ ucap Hyura di video itu. Video itu hanya menampakan muka hingga perutnya.

   Handphonenya berdiring lagi. Di layarnya terdapat tulisan ‘ You have a call from Park Hyu Ra ’. Baekhyun mengangkatnya dan menaruhnya di telinganya.

   “ Baek ? Kau dimana ? ” tanya Hyura yang segera duduk, tadi ia sedang tiduran di kasur.

   “ ......... ”

   “ Baek, aku minta maaf. Kembalilah, kumohon ”

   “ ........... ”

   “ Baiklah, aku saat ini sedang di Apartemen. Aku sedang tidak sehat. Aku hanya bisa bilang itu ”

   Baekhyun memutuskan telepon kemudian tersenyum.

@Hyura’s Apartemen – 16.00 KST

   Bell Apartemen Hyura berbunyi. Hyura turun dari kasurnya dan berjalan dengan tongkatnya untuk membukakan pintu.

   Setelah membuka pintu, dilihatnya Sena tengah berdiri di depannya. “ Hyura, kenapa kau tak datang ke sekolah ? ” tanya Sena tiba-tiba. “ Tidak apa, aku hanya lelah ” ucap Hyura kemudian memberi Sena jalan.

   “ Ohya, aku datang bersama teman ” ucap Sena kemudian masuk. Hyura mendapati Kai juga berada disana. Hyura memutar bola matanya kemudian menyuruh Kai masuk. Setelah Kai masuk, ia menutup pintu apartemennya.

   “ Aku akan ke kamar. Kalian mau disini atau ikut ke kamar ? ” tanya Hyura. “ Aku ikut kau ” ucap Sena. Mereka pun masuk ke kamar Hyura. Kai juga ikut masuk.

   “ Ini pasti ranjang Baekhyun ? ” tanya Kai kemudian duduk diatas ranjang Baekhyun. “ Kai ! Cepat berdiri ! Jangan rusakkan peninggalan Baekhyun disini ! ” teriak Hyura.

   Dengan cepat Kai berdiri, merapikan lipatan-lipatan kasur yang ia buat. “ Maaf ” ucap Kai sembari menunjukkan senyum canggungnya.

   Hyura membaringkan tubuhnya ke kasurnya, menyembunyikan tubuhnya di balik selimut dan memunggungi Kai dan Sena. Sena yang melihat itu segera duduk di ranjang Hyura.

   “ Hyura, kau kenapa ? Apa yang bisa ku lakukan untukmu ? Jika bisa aku akan usahakan ” ucap Sena menepuk-nepuk pundak Hyura pelan. “ Benarkah ? ” tanya Hyura kemudian terduduk di atas kasur.

   “ Katakanlah, apa yang kau mau ? ” ucap Sena kemudian tersenyum. Kai yang tak bisa mengatakan apa-apa mulai mendengarkan Hyura.

   “ Kalau begitu, carikan aku Baekhyun ! ” ucap Hyura. Sena dan Kai saling menatap. Senyum Sena memudar perlahan. “ Ahhh, maksudku ”.

   “ Aku mau Baekhyun ! Carikan aku Baekhyun ! Kumohon ” rengek Hyura. Sena memeluknya, menepuk-nepuk pelan punggung Hyura. “ Carikan aku Baekhyun, aku butuh Baekhyun. Tolonglah, aku mohon ” tangis Hyura pun pecah.

   “ Bolehku tahu kenapa kau mau menolong kucing itu ? ” tanya Sena. “ Kucing binatang kesukaan Baekhyun ” jawab Hyura.

----------- NEXT DAY -----------

@Hyura’s Apartemen – 07.00 KST

   Hyura sudah bangun seperti biasa. Ia berjalan dengan kedua tongkatnya ke kamar mandi untuk mandi, dengan handuk basah. Kemudian memakai baju dan seragamnya.

   Ia berjalan menuju dapur. Ia masukkan 2 potong roti dan memanggangnya dengan toaster, ia juga membuat segelas susu. Kemudian roti itu berlonjak dari dalam toaster. Hyura mengambil roti panggang itu ke atas piring dan membawanya ke meja makan.

   2 potong roti panggang dan segelas susu. Itulah apa yang bisa ia makan untuk hari ini. Sebenarnya, di dalam kulkas terdapat makanan yang di masak Baekhyun sebelum pergi, untungnya makanan itu tahan lama. Tapi Hyura tak melihatnya.

   Sebenarnya dari 2 potong roti Hyura hanya memakan 1 gigitan. Selera makannya masih hilang. Susu putihnya hanya ia seruput sedikit.

   Tiba-tiba handphone’nya berbunyi. Di layarnya terdapat tulisan ‘ You have a message from Appa ’. Ia segera membuka pesannya.

   Hyura-a ? Ayah sudah mengirimkan uang untuk bulan ini. Ohya, Hyura. Ayah dan ibu akan ke luar negri untuk 1 minggu. Bagaimana dengan kabar Baekhyun ?

   Hyura membalas pesan itu kemudian memasukkan handphonenya ke saku jasnya. Ia mengambil tas gendongnya dan mengambil jaketnya.

   Ia berjalan menuju sekolahnya, ia tiba di sekolah pukul 07.18 dan sekolah masih sepi. Di kelasnya belum ada siapa-siapa. Ia terdiam melihat bangku depannya yang masih kosong.

   Ia mengambil boneka pemberian Baekhyun, ia memasang foto Baekhyun di belakang kepala boneka itu. Boneka berbentuk seperti monster. Ia masukkan lagi ke sakunya.

   Ia menulis sesuatu di kertas dan meninggalkannya di lokernya. Ia berjalan meninggalkan kelas dan sekolah.

   Ia berjalan menuju atm terdekat, ingin mengambil beberapa uangnya yang di transferkan oleh ayahnya. Setelah mendapatkan uangnya ia berjalan menuju stasiun kereta.

   Ia membeli tiketnya, tepat saat itu kereta datang. Tanpa lama ia berjalan memasukki kereta itu. Ya, dia membolos lagi.

   Kira-kira 15 menit kemudian kereta akan berangkat. Seorang pria berlari mengejar kereta yang berjalan masih dalam kecepatan yang bisa dibilang pelan. Alhasil pria berhasil memasukki kereta itu. Ia mencari tempat duduknya, ia duduk di samping Hyura.

   “ Hyura ? heuh... heuh... ” tanya pria yang duduk di sampingnya dengan nafas yang terengah-engah. Hyura yang awalnya menatap luar mulai beralih menatap pria itu. Ia masih berharap Baekhyun yang duduk di sampingnya.

   “ Ya ? ” Hyura menoleh ke pria itu. Hyura masih berharap Baekhyun yang duduk di sampingnya dan memanggil namanya. Tapi dugaannya salah, dia bukan Baekhyun. “ Kai ? ” tanya Hyura.

   “ Bagaimana bisa kau ke Gyeonggi sendirian ? ” ucap Kai. “ Aku baik-baik saja. Sudahlah, dan kenapa kau bisa kemari ? ” tanya Hyura. “ Paling tidak aku menemanimu,  aku membaca tulisanmu di lokermu ” jelas Kai.

-15 minutes before-

   Kai memasukki kelasnya yang masih sangat kosong, hanya bangku, meja, dan peralatan sekolahnya, tak ada tanda-tanda kehidupan disana. Ia berjalan perlahan menuju bangkunya, menatap bangku Hyura yang masih kosong.

   “ Aneh, apa di bolos lagi ? ” tanya Kai sendiri. Entah makanan apa yang membuat Kai datang sangat pagi, dari biasanya. Ia duduk di bangkunya Hyura setelah menaruh tasnya di bangkunya.

   Ia melihat seutas kertas di loker meja Hyura. “ Huh ? Apa ini ? ” tanya Kai kemudian membaca surat itu.

   Byun Baek, apa kau di Gyeonggi ? Kau, ya, kau yang membaca suratku. Aku izin tidak mengikuti pelajaran ya. Aku pergi, ke Gyeonggi.

   5 detik kemudian, Kai mengambil tasnya dan berlari keluar kelas dan sekolah. Ia berlari menuju stasiun kereta api. Menuruni tangga dengan kecepatan yang bisa di bilang cepat.

   Ia membeli tiket ke Gyeonggi untuk jam itu. Ia segera berlari menuju kereta. Ada setitik rasa putus asa saat kereta berjalan. Tapi untuk melindungi Hyura, ia buang rasa putus asa itu dan berlari lebih cepat mengejar kereta.

   Air keringat yang mengucur ia hiraukan dan hasilnya ia bisa memasukki kereta api itu juga. Kai duduk di samping Hyura dengan nafas yang terengah-engah. “ Hyura ? heuh.. heuh.. ” ucapnya.

#

   Setelah perjalanan yang sedikit menyebalkan bagi Hyura akhirnya berakhir. Mereka tiba di Gyeonggi. Seharusnya ia berterima kasih pada Kai yang berusaha keras melindunginya, tapi rasa berterima kasih dari Hyura terlalu susah di ungkapnya, setelah Kai berbohong.

   Mereka menaiki taksi dan menuju rumah Hyura yang bersebelahan dengan Baekhyun. Hampir 30 menit mereka tiba di depan halaman rumah Hyura. Ia menapakan kakinya di tanah berpasir itu.

   “ Jadi ini rumahmu ? ” tanya Kai. “ Begitulah, tapi bukan ini tujuanku ” ucap Hyura kemudian berjalan menuju rumah Baekhyun. Di depan rumahnya terdapat kotak surat bertuliskan ‘ Keluarga Byun ’, yang membuatnya adalah Hyura dan Baekhyun dulu.

   Hyura dan Kai berdiri di depan pintu rumah itu. Ia menekan bell rumah, dan seorang perempuan membukakan pintunya.

   “ Hyura ? Ya Tuhan, kau sudah besar sekarang. Ada apa dengan kakimu ? ” ucap perempuan itu, Ibunya Baekhyun yang tampak khawatir. “ Aku baik-baik saja, apakah Baekhyun disini ? ” tanya Hyura.

   “ Bukankah Baekhyun berada di Seoul denganmu ? Ohya, silahkan masuk. Tante sedang masak Jajangmyeon, kalian makanlah dulu ” ucap nyonya Byun pada mereka, menyuruh mereka masuk.

   Mereka duduk di meja makan yang terdapat 1 meja besar dan 4 bangku. Nyonya Byun menyuguhkan 2 mangkuk Jajangmyeon di depan Hyura dan Kai. “ Makanlah yang banyak ” ucap nyonya Byun.

   Hyura dan Kai memakan Jajangmyeon mereka. Rasanya sama persis dengan masakan Baekhyun. Ya, sangat persis.

   “ Hyura-a ? Ada apa dengan kakimu ? dan dimana Baekhyun ? ” tanya nyonya Byun. “ Heum ? Ah, aku terjatuh dari pohon. Eummmmmm,,, Baekhyun tak bisa datang karena........... karena..... ” ucap Hyura berpikir. “ Karena ? ” ucap nyonya Byun menunggu jawaban dari Hyura.

   “ Karena dia banyak tugas, nyonya ” ucap Kai angkat bicara. “ Ahhh, ya Baekhyun banyak tugas ” ucap Hyura. “ Oh, baiklah. Tolong sampaikan padanya jangan berusaha terlalu keras ” ucap nyonya Byun.

   Mereka selesai makan. Nyonya Byun menyuruh Hyura untuk mengambil sebuah album foto di kamar milik Baekhyun –dulu-. Ia memasukki kamar Baekhyun. Kamarnya bersih, rapi, dan tampak bukan kamar laki-laki yang pemalas. Hyura bodoh, itu karena Baekhyun ikut bersamanya ke Seoul.

   Di atas ranjangnya terdapat foto keluarga, ayahnya, ibunya, kakak lelakinya, dan dirinya yang tengah tersenyum. Di samping ranjangnya terdapat meja kecil yang terdapat sebingkai foto dan lampu meja. Foto itu adalah foto Baekhyun dan dirinya.

   Hyura tak boleh terlalu lama di dalam, ia mengambil album foto itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat foto-foto mereka masa kecil. Ada satu tempat yang tampak familiar dimatanya, tapi ia lupa kejadian itu.

   Foto yang berlatarkan sebuah kolam besar dan hotel yang besar, mereka tengan bergandengan dan bibir mereka penuh dengan noda krim dari ice cream coklat, waktu itu mereka masih TK.

   “ Mungkinkah ? ” tanya Hyura kemudian berjalan menuju ruang makan. Ia terus mengingat kata-kata Baekhyun.

   Tersenyumlah. Kau tau aku dimana

   “ Tante, bisa kau beri tahu aku ini dimana ? ” ucap Hyura buru-buru. “ Ah, tenanglah dulu. Kau duduklah dulu ” ucap nyonya Byun. Hyura pun duduk.

   “ Ini waktu liburan, saat kau dan Baekhyun masih TK. Kita pergi ke Seoul bersama-sama. Kita menginap di sebuah hotel yang disana ada kolam besar yang penuh permainannya. Kalian bersemangat sekali bermain. Kau pura-pura tenggelam dan Baekhyun akan menyelamatkanmu. Hahaha, kalian benar-benar lucu ” ucap nyonya Byun.

   “ Tunggu, tadi tante bilang ini di Seoul ? Dimana ? ” tanya Hyura. “ Euuuu, di...... hotel... apa ya ? ” ucap nyonya Byun tampak berpikir. Muka Hyura tampak serius mendengar perkataan nyonya Byun yang menggantung.

   “ Hahahahaha... Hyura-a, jangan terlalu serius. Tante masih ingat kok. Itu di Grand Seoul Hotel ” ucap nyonya Byun. “ Euh ? Grand Seoul Hotel  ? Baiklah, kalau begitu kami pamit dulu ” ucap Hyura kemudian berdiri dari bangkunya.

   “ Bagaimana jika tante antar kalian ke stasiun kereta api ? ” tawar nyonya Byun. “ Baiklah, terima kasih ” ucap Hyura.

   Mereka di antar nyonya Byun ke stasiun kereta api. Mereka kembali ke Seoul lagi. Tapi, saat mereka tiba disana hari sudah gelap.

   “ Hyura, pulanglah. Ini sudah malam ” ucap Kai. “ Tidak, tidak ada waktu untuk santai ! Pulanglah jika kau mau ” ucap Hyura kemudian memasukki mobil taksi. Kai juga ikut memasuki taksi itu.

   “ Paman, tolong antar kami ke Grand Seoul Hotel ” ucap Hyura. “ Baiklah ” ucap supir taksi itu.

   Setibanya di Grand Seoul Hotel, mereka berjalan menuju meja resepsionis. Seorang perempuan dari balik meja resepsionis segera berdiri dan menyapa mereka.

   “ Selamat datang di Grand Seoul Hotel, ada yang bisa saya bantu ? ” tanya perempuan itu. “ Ya, apakah ada seorang bernama Baekhyun yang menginap di sini ? ”  tanya Hyura.

   “ Ya, ada. Tapi ada 39 orang bernama Baekhyun. Marganya ? ” tanya perempuan itu setelah mengecek komputernya. “ Huh ? 39 orang ? Euuu.. namanya Byun Baekhyun ” ucap Hyura.

    Ia menatap perempuan di balik meja resepsionis itu lekat. Mengabaikan air keringat yang berhasil turun dari dahinya menuju dagunya. Apa kakinya masih sakit ? Tentu, amat terangat sakit. Tapi ia kesampingkan rasa sakit itu, yang ada di pikirannya hanyalah BYUN.BAEK.HYUN.

   Perempuan itu menatap Hyura. “ Ada yang bernama Byun Baekhyun ” ucap perempuan itu. “ Benarkah ? ” tanya Hyura bahagia, ia tersenyum. “ Ya, tapi ada 5 orang. Dia di kamar lantai 7, 10, 18, 24, dan 30 ” ucap perempuan itu.

   Senyum Hyura memudar. “ 7, 10, 18, 24, dan 30 ? ” tanya Hyura. “ Ya ” ucap perempuan itu singkat. “ Terima kasih ” ucap Hyura kemudian pergi menjauhi meja resepsionis.

   Hyura hendak mendatangi kamar mereka. Tapi Kai menahan Hyura dengan menahan tangannya. Hyura menatap Kai dan Kai hanya menggelengkan kepalanya pelan. “ Jangan, apa lagi dengan keadaanmu yang seperti ini ” ucap Kai.

   Hyura menunduk kemudian menghadap depan. Ia melihat seorang yang familiar di depannya, tampak seperti Baekhyun, persis.

   “ Baekhyun ? Itukah kau ? ” tanya Hyura kemudian mendekatinya. “ Hyura ? ” tanya Kai kemudian mengikutinya.

   Hyura semakin jelas melihat pria itu. ‘ Ya, dia Byun Baekhyun ! ’ batin Hyura kemudian mendekatinya lagi.

   Hyura melayangkan tangan kanannya, menuju bahu Baekhyun.

.
.
.
.
.
   Tapi,


^TBC^


------------------------------------------------------------------------------------


Next Chapter~!


   “ Kau berhalusinasi ”

   “ Dia mencarimu meski keadaannya tidak baik ”

   “ Jadi ini peninggalan Baekhyun ? Untukku ? ”

   “ Aaaaaaaaaaaaaaaaaa~! Baekhyun !!!!!! ”

   “ Pergi dari apartemen ini, sekarang ! ”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar