[FF] Love is Not Just a Game
Tittle
Love is Not Just a Game
Main Cast
Lee Jieun (Ocs/You)
Kim Jongin a.k.a Kai
Support Cast
Oh Sehun
Genre
>Author juga nggak ngerti<
(Sad romance, dll.)
Length
One Shot
Author
Choi Yoonri
Note
Ff one shot pertama ku, maaf kalo jelek.
Semua cast kepunyaan Tuhan dan kedua orang tua
mereka, kesamaan tokoh, tempat, waktu, kejadian, itu tanpa di sengaja. Happy
reading aja buat chingu-deul. Dan jangan lupa tinggal kan sepatah dua patah kata untuk ff ini.
Tidak memaksa, hanya ingin chingu-deul tidak menjadi silent readers. Gomawo~~
FF ini juga
terinspirasi dari lagu Davichi – Just the Two of Us dan Ailee - Heaven
.Author POV.
Lee Jieun sedang
berjalan menyusuri koridor dengan mata yang berkaca kaca. Ya, inilah yang biasa
gadis itu lakukan setiap hari di kala kuliah selesai. Dia selalu mengingat
kembali tentang kenangan dirinya di kala itu..
^Flashback^
“Lee Jieun? Mau kah kau
menjadi yeojachingu ku?” tanya seorang namja dengan postur tegap yang sedang
berada di sebelah Jieun itu. “Mwo? Bisa kau ulangi lagi perkataanmu itu
barusan?” ucap Jieun tidak percaya dengan apa yang dia dengar. “Jieun-ah, mau
kah kau untuk menjadi yeojachingu ku?” ucap namja itu mengulangi perkataannya,
“Apa kau serius? Yeojachingu?” ucap Jieun masih tidak percaya, “Ne Jieun-ah,
Mau kah kau menjadi YEOJACHINGU ku?” ucap namja itu dengan penekanan di akhir
kata, “A-Aku… tentu saja aku…. Mau…” jawab Jieun gugup.
Ya, Lee Jieun sedang di
lamar seorang namja bernama Kim Jongin a.k.a Kai. Seorang namja terpopuler
sehantero kampus ini. Kai, dia sedang menjalani kuliah semester 4, dan Jieun
menjalani kuliah semester 2. Walaupun baru 2 tahun berkuliah disini, Kai yang
di cap sebagai playboy kelas kakap ini, sudah memiliki banyak fans dan juga
mantan kekasih seabrek. Kim Jongin, namja yang selalu sukses membuat hati para
wanita luluh karna senyum dan rayuannya itu, kini sedang melamar seorang gadis
bernama Lee Jieun. Entah dia yeoja keberapa yang di permainkan oleh Kai.
“Kai oppa~” teriak
seorang yeoja disana. Kai tengah berlatih dance bersama ke empat temannya,
Baekhyun, Sehun, Chanyeol, dan Joonmyun. “Ne~?” jawab Kai manja, “Aku bawakan
sesuatu untukmu!” ucap Jieun sambil menyodorkan sebuah bingkisan. “Apa ini?”
tanya Kai kebingungan dengan sebuah bingkisan yang di berikan yeoja nya ini,
“Emmm.. buka saja kalau kau ingin tau!”. Kai pun mulai membuka bingkisan
tersebut. “Waaaa!! Ini sebuah jam tangan! Kenapa kau memberikannya padaku?”,
Jieun tersenyum malu sebelum menjawab pertanyaan tersebut, “Ini, tanda terima
kasihku padamu! Karna kau sudah menjadi namjachingu untukku”, Kai hanya
tersenyum, “Oppa~ kau harus selalu memakainya! Ne?”, Kai pun menganggukkan
kepalanya.
Lee Jieun, seorang
mahasiswi cerdas dan berbakat. Tapi dia telah di racuni oleh seorang Kim
Jongin. Jieun tau bahwa selama ini Kai suka mempermainkan wanita, bahkan dia
tau bahwa setiap hubungan yang Kai jalani akan berakhir pada waktu genap 1
minggu, bahkan ada yang sehari. Namun gadis ini, tetap bersi kukuh bahwa Kai
tidak akan melakukan hal ini padanya.
Hari berganti hari
Minggu berganti minggu
Dan bulan berganti bulan
Tidak terasa, ini sudah
3 bulan semenjak Jieun dan Kai berpacaran. Hubungan mereka berjalan seperti
biasa. Jieun selalu datang ke tempat latihan dance namja nya.
“Oppa, ini! Aku buatkan
bekal untukmu!”, “Gomawo Jieun-ah!”. “Enaknya kau Kai, setiap kali latihan
selalu di bawa kan
bekal oleh yeojanya!” ucap Baekhyun, “Makanya cepatlah mempunyai yeojachingu!”
ucap Kai meledek, “Ya! Akan ku buktikan bahwa aku dapat mempunyai yeojachingu
melebihi Jieun, dan tentunya dengan diriku yang tidak playboy sepertimu! Lihat
saja!” ucap Baekhyun tak terima. “Eoh? Jangan marahan seperti itu, aku juga
membawa kan
sesuatu untuk kalian oppa-deul!” ucap Jieun sambil mengeluarkan satu tas
plastic penuh jajanan. “Huaa!! Banyak sekali. Gomawo Jieun-ah!” ucap Chanyeol
terkagum, Jieun hanya tersenyum simpul, namun siapa saja orang yang melihatnya
pasti akan terpikat olehnya. Seperti halnya yang di rasakan seorang namja
disitu, bukan Kai. Tapi seorang namja yang memiliki kulit seputih susu.
^Flashback End^
Kembali kemasa kini,
Jieun tengah menangis di koridor kampus. “Jieun-ah!!!” teriak seorang namja,
“Lee Jieun?! Dimana kau?!” teriak namja itu lagi. Sekarang Jieun sedang
membungkam mulutnya agar suara tangisnya tidak didengar oleh namja itu.
“Lee Jieun, kemana saja
kau? Aku mencarimu kemana – mana! Aku benar – benar mengkhawatirkanmu!” ucap
namja itu dengan nafas yang terengah – engah. “Mianhae, Sehun oppa, mianhae!”
ucap Jieun terisak – isak, “Sudahlah, jangan pikirkan kejadian tadi, Ne?” ucap
Sehun sambil memeluk Jieun. Jieun pun hanya dapat membalas dengan anggukkan.
Lee Jieun, menurutku
dia yeoja terbodoh se kampus ini. Mengapa? Sudah ku tulis ‘Kai di cap sebagai
playboy kelas kakap’. Pasti kalian tau artinya bukan? Lee Jieun, seorang gadis
dengan senyum memikatkatnya, seorang gadis yang selalu tersenyum apapun
keadaanya, walau keadaan yang benar – benar ingin membuatnya mati saja, dia
selalu menampakkan senyum manisnya itu. Dan juga, seorang gadis yang mempunyai
hati lembut dan penyabar.
Kali ini Jieun sedang
berjalan di belakang kampus. Dan dia tengah memperhatikan sepasang namja dan
yeoja sedang bercumbu mesra. Manik mata Jieun tengah memperhatikan adegan
tersebut, yang di perhatikan adalah sang namja. Kim Jongin, dia yang sedang
menjadi peran namja pada adegan tersebut. Ya, inilah kejadian yang sudah sangat
sering Jieun lihat. Namja nya, Kim Jongin, memang selalu melakukan itu dengan
para gadis. Terlebih lagi, gadis yang dia permainkan selalu berbeda setiap
harinya. Jieun tidak terlalu berpikir negative, dia hanya berpikir bahwa dia
kurang memberi kasih yang lebih dengan Kai.
“Oppa, aku datang!”
teriak Jieun memecah keheningan di latihan dance itu. Sedari tadi, memang
oppa-deul berdiam diri. “Eoh? Jieun-ah, kenapa kau baru datang?” tanya Kai, “Hehe,
mian oppa, tadi ada sesuatu yang harus aku kerjakan dahulu.”, “Ahh~”. Sehun
yang mendapati tingkah gadis itu, sudah tau pasti apa yang dilakukannya sebelum
kesini. Jieun, sebelum datang ke tempat itu, dia menangis terlebih dahulu,
untuk meredakan amarah yang ada di dalam hatinya. Satu yang membuat Sehun
bingung adalah, mengapa gadis itu selalu tersenyum, walaupun dia mendapat
banyak penderitaan dan penyiksaan batin yang berkepanjangan. Itulah Lee Jieun,
Lee Jieun yang tegar dan murah senyum.
“Jieun-ah? Bagaimana
hubunganmu dengan Kai?” pertanyaan tiba – tiba terlontar dari mulut Joonmyun.
“Baik – baik saja, wae?” ucap Jieun optimis. “Ani, hanya saja, Kai benar –
benar hebat sampai bisa menjalin hubungan selama 4 bulan!” ledek Joonmyun,
“Aish, hyung!” potong Kai. Jieun hanya tersenyum, kali ini senyumnya sulit tuk
diartikan. Tidak ada istilah yang tepat untuk menggambarkannya.
.Jieun POV.
Hari ini aku dan Kai
ada janji di sebuah restoran di depan Hongdae. Janji kami malam hari, karna
hanya pada waktu malam Kai ada waktu, walaupun tidak baik seorang yeoja
sendirian pada malam hari. Tempat ini, tempat yang sering aku kunjungi dengan
Kai jika dia sedang tidak sibuk. Disinilah kami selalu bercanda tawa dan
bermesraan bersama, bermesraan kami tidak berlebihan, hanya sebatas skinship.
“Kau kenapa Jieun-ah?”
tanyanya, “A-Ani, Gwenchanha oppa~” jawabku dengan tatapan sendu. Sedari tadi,
memang Jieun sedang melamun tidak jelas, lamunan yang begitu terlihat
menyedihkan bagi siapa saja yang melihat. “Oppa?” , “Ne?”, “Apa kau
mencintaiku?”, “Kenapa kau bertanya seperti itu?”, “A-Ani oppa. Sudah lupakan
saja pertanyaanku barusan. Otak dan bibirku sedang error.”. dan Kai hanya
tersenyum simpul.
“Jieun-ah?”, “Ne,
oppa?”, “Apa kau bahagia bersamaku?”, “Ne, aku sangat bahagia denganmu oppa. Wae?”, “Ani, aku hanya ingin tau
perasaan yeojachinguku ini.”, “Aii.. kau ini….. bagaimana denganmu oppa?”. Kai
terdiam sejenak, “Aish! Ada
apa dengan aku ini. Maaf oppa, otakku benar – benar sedang kacau.”, Kai pun
masih terdiam. Suasana antara aku dan Kai benar – benar canggung, tidak banyak
yang kami bicarakan.
.Author POV.
Bulan mulai berganti,
tidak terasa sudah 6 bulan mereka berpacaran. Jieun masih sama, dia masih
sering melihat Kai bercumbu mesra dengan gadis gadis. Dan Jieun juga masih sama
saja, menampakkan senyuman manisnya, namun bagi Sehun, senyuman itu adalah
senyuman tolol yang tidak pantas dilihat.
Jieun sedang berjalan
menuju tempat latihan dance, terdengar suara namja sedang bercakap – cakap. Dia
pun menghentikan langkahnya, dan mulai bersembunyi.
“Kau tahan bersamanya,
Eoh?” tanya Joonmyun.
“Wae?” jawab Jongin
sinkat.
“Jika bulan depan kau
belum putus dengannya, kau akan kalah Kim Jongin!!” sambung Chanyeol.
“Ne! itu benar!
Kesepakatan kita, jika dalam 7 bulan kau masih bersama dengannya, maka kau akan
kalah dan harus membayarnya pada kami!”
DEG !
Rasanya jantung Jieun
berhenti berdetak.
“Benar! Atau jangan –
jangan, kau menyukainya??” tanya Chanyeol
“Jieun itu gadis yang
benar – benar baik” ngeles Kai
“Baiklah, kita lihat
saja besok. Dan ingat, taruhannya…!! Hahaha” seraya namja – namja itu tertawa.
Jieun yang tidak
sengaja menguping pun, harus siap menerima resikonya. Hati Jieun benar – benar
hancur, tangannya mulai mengepal dan matanya mulai berkaca – kaca. Tiba – tiba
seorang tangan namja menggenggamnya. “Sehun oppa? Aku mohon diam, jangan beri
tau Kai oppa? Ne?” bisik Jieun pada Sehun, senyum dari bibir cherry Jieun pun
mulai mengembang. Sehun hanya terdiam mematung dengan sikap Jieun. Jieun mulai
memasuki ruang latihan itu.
“Oppa annyeong??”
teriak Jieun dari ambang pintu yang membuat namja – namja itu kaget. “Ya!
Jieun-ah, kenapa kau datangnya lama sekali?” tanya Baekhyun. “Mian oppa,
tadi-----“, kata kata Jieun terputus, karna ada tangan yang menariknya. Oh
Sehun, tangannya lah yang menarik tangan Jieun.
“Ya! Oh Sehun! Mau kau
bawa kemana yeojaku?” teriak Kai seraya mengejar mereka. “Kau diam saja disana!
Jangan ikuti kami dan jangan ganggu kami!!” bentak Sehun pada Kai. “Tapi dia
yeojaku!!” bentak Kai tak mau kalah. “Mana ada yang mau bersamamu?! Ha?! Kau
hanya seorang namja yang selalu mempermainkan hati dan tubuh wanita!!!!!”
Bentak Sehun dengan nada yang sudah memuncak. Jieun hanya dapat bersembunyi di
balik badan Sehun. Dia tau apa yang Sehun maksud, tapi dia bersi keras tidak
mau tau.
^Flashback^
Semester 1, Jieun
“Ya! Deo!!, berhenti
kau!” teriak seorang namja padanya. “Aku tidak mau!” jawab seorang gadis dengan
memperlihatkan merong nya kepada lawan bicaranya itu. “Awas kau ya!!” namja itu
mulai mengejar gadis itu. Mereka berkejar – kejaran di sebuah padang rumput hijau nan luas. “Ne oppa! Aku
berhenti!” ucap gadis itu tersengal – sengal. “Kau menyerah juga!” jawab namja
itu. Mereka pun merebahkan badan mereka di padang
rumput hijau itu di bawah sinar matahari dan angin yang berhembus lembut.
“Oppa, nan bogoshipeo~” ucap gadis itu pada namja yang sedang memperhatikan
lekat lekat wajah gadis itu.
“Nado bogoshipeo, Jieun-ah~” jawab namja itu manja
“Sehun oppa, suatu kebetulan kita dapat bertemu kembali. Setelah 2 tahun
kita tidak bertemu.” Jieun mulai membalas tatapan Sehun kepadanya.
“Ne~ aku benar – benar beruntung, bisa bertemu lagi dengan yeojaku”.
“Oppa, ingat. Aku bukan lagi yeojamu. Lagi pula aku ini sudah menyukai
seseorang”
DEG !
Hati Sehun serasa tersayat 1000x
“Siapa yang bisa merebut hati yeojaku kesayanganku ini?” tanya Sehun yang
masih saja memperhatikan Jieun.
“Oppa tau Kim Jongin sunbaenim?”
Damn !
Lagi lagi hati Sehun serasa tersayat, bahkan dia lebih memilih mati,
daripada harus merasakan sayatan itu.
“Dia yang berhasil mencuri hatiku oppa~” tambah Jieun
“Kau tidak boleh bersamanya!” tangkas Sehun
“Waeyo? Aku menyukainya”
“Pokoknya tidak boleh !”
“Waeyo oppa? Wae??”
“Kau akan segera tau kenapa aku melarangmu bersama dengannya. Bagaimana
kalau kita sekarang membuat makan malam bersama? Setuju?”
“Ne~ kajja!!!”
^Flashback End^
.Author POV.
“Oppa sudahlah ! Kai oppa tidak salah apa – apa” ucap Jieun gemetar. Ya,
Lee Jieun belum pernah melihat Sehun semarah ini. 3 tahun yang lalu, bahkan
Sehun belum pernah semarah ini. “Aku tidak bisa membiaarkanmu dengannya!” jawab
Sehun lembut. Sehun memang bisa menahan semuanya jika bersama Jieun. “Sudahlah
oppa ! Kai oppa tidak bersalah !” ucap Jieun masih gemetar. “Jieun-ah, kenapa
kau bisa menyukai orang seperti ini? Eoh? Aku bahkan lebih baik darinya. Kenapa
kau tidak pernah menganggapku, eoh?” tanya Sehun masih dengan kelembutannya.
Hal ini membuat Kai kaget. Alasan Kai kaget bermacam – macam. Dia bingung apa
yang sedang terjadi. 1. Sehun dekat dengan Jieun, 2. Sehun mengucapkan kata
yang sulit untuk Kai cerna, 3. Bagaimana bisa Sehun bisa selembut itu kepada
Jieun.
“Aku menyukainya oppa, neomu neomu joha. Benar kau lebih baik darinya,
bahkan jauh lebih baik darinya. Tapi entah kenapa hati ini berkata sebaliknya.
Aku selalu menganggapmu ada oppa, kau selalu ada di sampingku. Tapi itu dulu, 3
tahun yang lalu.” Ucap Jieun. “Tapi- bahkan kau sudah tau semuanya. Apa kau
masih ingin besandiwara seperti ini?” tanya Sehun. “Ne! Aku akan terus bersandiwara
sampai itu tidak di butuhkan lagi. Aku ingin bersandiwara sampai aku mendengar
Kai oppa mengucapkan kata cinta padaku! Wae?” jawab Jieun. “.
Kai yang sedari tadi melihat dan mendengarkan pertengkaran ini, begitu
kaget mendengar ucapan Jieun. ‘Jieun-ah? Kenapa kau tidak bilang padaku kalau
kau sebenarnya sudah tau kelakuanku selama ini? Kenapa kau menutupinya dengan
senyum manismu itu? Eoh? Aku benar – benar minta maaf. Sandiwaramu itu sukses
membuatku tidak mengetahui apa yang sedang terjadi sebenarnya selama ini.
Kenapa kau begitu padaku? Harusnya kau bilang saja kalau kau sudah tau
semuanya. Aku benar – benar minta maaf. Asal kau tau, selama ini aku selalu menahan
diriku di hadapanmu. Sandiwara yang aku gunakan untuk gadis gadis lain, tidak
berguna untukmu. Bahkan mulutku yang biasa aku pakai untuk merayu wanita, bisa
membisu di hadapanmu. Kau begitu baik Jieun-ah. Kenapa kau hadir dalam hidupku?
Kau hanya bisa ku sakiti. Aku bahkan tidak bisa membahagiakan mu. Aku hanya
menggunakanmu untuk taruhan saja. Padahal kau tulus menyukaiku, kau tulus
bersamaku. Aish! Kim Jongin! Namja macam apa kau ini? Bisa bisa nya kau menyia
– nyiakan gadis ini!’ gumam Kai.
“Ya! Kim Jongin! Sudah 6 bulan lamanya kau berpacaran dengan Lee Jieun. Apa
kau tidak pernah mengucapkan cinta sekali pun! Eoh?” bentak Sehun. Kai hanya
diam membisu, begitu juga dengan Baekhyun, Chanyeol, dan Joonmyun.
“Asal kau tau! Aku setiap hari mengucapkan kata cinta padanya, tapi apa
yang ku dapat? Jieun hanya memikirkanmu saja. Dia menjawab tidak untukku karna
dia tau kau pasti mencintainya! Tapi apa yang kau lakukan? Eoh?” tambah Sehun.
Kai masih terdiam. “Oppa, sudahlah !” pinta Jieun. “Tidak bisa Jieun-ah, kau
pergilah bersama Baekhyun, Chanyeol, dan Joonmyun saja” ucap Sehun lembut.
“Aku tidak bisa. Kau masih akan tetap marah – marah pada Kai oppa!” jawab
Jieun.
“Oppa? Gwenchanha??” tanya Jieun yang kali ini pertanyaan nya di tunjukkan
pada Kai.
“Ne~Gwenchanha. Jieun-ah Mianhaeyo, Jeongmal mianhaeyo~!” pinta Kai
“Ne, oppa~ Gwenchanha. Aku sudah memaafkanmu” jawab Jieun
“Jieun-ah? Apa kau secepat ini memaafkannya? Kau bahkan manangis setiap
hari hanya karna namja bejad seperti dia. Ditambah luka yang ada di hatimu, apa
bisa secepat itu sembuh?” sambung Sehun
“Ne~ aku harap luka ini segera sembuh. Aku akan menyembuhkannya dengan
cinta dan sayang yang telah Kai oppa berikan kepadaku. Walaupun aku tau,
mencintainya hanya menggoreskan sebuah luka. Bagiku itu tidak masalah asalkan
Kai oppa bahagia. Terkadang diperlukan sebuah kebohongan untuk menutupi sebuah
kebenaran. Aku tidak mengharapkan Kai oppa berubah, aku akan terus seperti ini
dan juga tidak akan ikut berubah !” ucap Jieun seraya meninggalkan mereka.
Tiba – tiba......
.......BRAAAKKK!!!
“Lee Jieun!!!!”
.Author POV.
2 Hari kemudian...
Setelah kepergian Jieun, hari hari para namja – namja itu berubah. Kim
Jongin, dia selalu terlihat murung dan tidak bersemangat. Jongin benar – benar
sedang bersedih, tatapannya selalu sendu dan kosong. Jieun yang biasa datang
ketempat latihan dance mereka, membawakan Jongin bekal dan makanan untuk
temannya, sekarang... dia tidak pernah datang lagi ke tempat itu.
“Jongin! Sudahlah jangan bersedih lagi! Aku yakin dia tidak mau melihat
keadaanmu sekarang ini! Dia pasti akan bahagia disana!” hibur Baekhyun pada
Jongin. Jongin hanya diam seribu bahasa. Dia selalu mengingat – ingat
kenangannya bersama Jieun, kenangan yang ingin sekali dia lakukan bersama
Jieun..
^Flashback^
Aroma wangi masakan mulai menusuk hidung Jongin. Menggugahnya untuk bangun
dari tidur lelapnya. Jongin mulai berjalan menuju dapur, asal dari aroma
tersebut. Dilihatnya seorang yeoja yang sedang memasak
“Jieun-ah? Apa yang sedang kau lakukan disitu?” tanya Jongin manja kepada
Jieun, “Eoh? Chagi-ya kau sudah bangun? Aku sedang memasak sarapan untukmu. Kau
tunggu saja di ruang tengah!” jawab Jieun lembut.
Perlahan Jongin berjalan menuju yeojanya itu. Dia mulai melingkarkan tangannya
pada pinggang Jieun. “Aku ingin disini saja bersama mu chagi-ya~” ucap Jongin
masih manja. “Ne~ aku akan menuruti kata namjachingu ku ini!”
Beberapa saat kemudian....
“Bagaimana oppa? Enak tidak?” tanya Jieun pada Jongin yang tengah menyantap
masakan buatan Jieun. “Ne~! Masakanmu memang selalu enak Jieun-ah!”, “Hehe, aku
akan membuatkanmu bekal setiap hari mulai sekarang! Bagaimana, oppa setuju?”,
“Setuju!”. Suasana hening sejenak, karna acara sarapan pagi mereka berdua telah
selesai.
“Jieun-ah?” tanya Jongin memecah keheningan. “Ne oppa?”, “Appa kau sudah
pernah ke Jeju Island?” , “Belum oppa. Memang ada apa?”, “Kapan – kapan kita ke
Jeju bersama ya? Berdua saja, bagaimana?”, “Jinjja? Oppa serius?”, “Ne! Aku
serius chagi-ya!”. Senyum dari bibir cherry Jieun pun terbentuk, membuat
matanya sipit. Seperti bulan sabit.
^Flashback
end^
.Author POV.
Mata Jongin mulai berkaca – kaca, dan tanpa sadar, air matanya mulai
menetes.
‘Jieun-ah? Kenapa kau meninggalkan ku begitu cepat, eoh? Kita bahkan belum
pergi bersama ke Jeju. Apa kau masih ingat janji kita dulu? Aku bahkan belum
sempat mengatakan kalau aku mencintaimu Jieun...’ gumam Jongin. “Hyung, aku
pergi dulu! Aku sedang tidak mood berlatih!” ucap Jongin seraya pergi
meninggalkan tempat latihan itu.
Jika kau ingin tau bagaimana keadaan Sehun... akan ku jawab. Sehun, namja
itu... keadaannya jauh lebih buruk dibanding Jongin. Bahkan, mayat sekalipun
lebih baik daripada keadaan Sehun sekarang ini. Lee Jieun, seorang yeoja yang
mampu merubah hidupnya, seorang yeoja yang telah menghilang selama 2 tahun, dan
sekarang... belum sampai setahun pertemuan mereka. Mereka... sudah di pisahkan
lagi. Oh Sehun... benar – benar namja yang mendapat takdir yang begitu kejam
.Jongin/Kai POV.
Aku sedang berada di apartemen Jieun. Jieun memang tinggal di sebuah
apartemen, apartemen yang bisa dibilang sangat mewah. Katanya, ini hadiah dari
orang tua Jieun yang tinggal di Denmark. Sekarang apartemen ini kosong, Jieunku
tidak pernah kembali lagi kesini.
Aku berjalan menuju kamar Jieun. Kamar yang belum pernah aku masuki
sebelumnya. Katanya, kamarnya berantakan dan juga kotor. Ku buka pintu
kamarnya.
Siiikkk...
Terdengar bunyi serpihan kaca saat aku membuka pintu kamarnya.
“Oh, Tuhan!!!” ucapku saat melihat keadaan kamar Jieun. Kamar Jieun benar –
benar hancur. Banyak pecahan kaca di lantai, cerminnya pecah belah, rak buku
berantakan, buku dan make up berserakan dilantai, dan terakhir banyak kertas
tergulung dilantai. Ku ambil tiap gulungan kertas itu, ku baca satu persatu
kertas itu...
“Jongin oppa! Dia hari ini
melamarku untuk menjadi yeojachingu nya!!! Betapa bahagianya aku hari ini. Orang
yang sangat ku cintai, akhirnya melamarku! Terima kasih Tuhan, telah memberikan
Jongin oppa padaku”
Aku membuka lembar kedua...
“Jongin oppa... mengapa dia
melakukan itu padaku, eoh? Dia selalu bercumbu mesra dengan yeoja lain di
belakangku... apa dia tidak mencintaiku? Tidak, tidak Jieun, jangan berpikiran
yang bukan – bukan, Jongin oppa pasti mencintaimu! Kau saja yang belum
memberikan kasih sayang yang cukup padanya. Ini semua salahmu Jieun! Kau belum
melakukan yang terbaik untuknya!”
Lembar ketiga mulai ku baca...
”Tuhan? Cobaan apalagi yang
akan kau berikan padaku ? Apa aku masih kurang baik pada Jongin oppa, eoh? Aku
rasa, aku sudah melakukan yang terbaik untuknya. Apa dia yang tidak peka
terhadapku atau apa? Aku selalu mencintai dan menyayanginya setulus hatiku.
Tuhan? Aku ingin engkau mengabulkan satu permohonanku ini.. aku mohon jangan
ambil Jongin dariku.. aku ingin dia selalu ada dalam hidupku, sesulit apapun
kehidupanku, akan ku jalani selagi masih ada Jongin disisiku. Aku mencintainya
sepenuh hatiku. Aku sangat tulus mencintainya...”
Lembar terakhir mulai ku baca...
“Dimana kau berada, aku akan
disana juga. Dimana kau pergi, aku akan pergi kesana juga. Aku selalu tersenyum
padamu dan selalu berdoa untukmu. Kau melindungiku dan aku memelukmu. Aku
sangat berterima kasih karna kau berada di dekatku, kau mengajariku cinta di
dunia yang keras ini. Aku bahagia bersamamu.
Jika kita bersama, aku
tidak akan pernah menangis, kitapun tidak akan menangis. Selamanya, bersama....
Aku bernafas bersamamu.
Ketika aku mendengar suaramu, aku merasa seperti aku sedang bermimpi. Memiliki
mu dulunya hanyalah mimpi bagiku, namun sekarang aku sudah memiliki mu.
Walaupun kau tidak terlalu peduli padaku, tapi aku akan selalu peduli,
menyayangi, dan mencintaimu sepenuh hati ku, dengan ketulusan yang ku punya.
Karna alasan aku hidup adalah dirimu...”
Aku mulai meneteskan air mataku. ‘Jieun-ah? Sebeginikah rasa cintamu
padaku? Maaf kan aku yang telah menyia – nyiakan mu waktu itu.. andai saja
waktu dapat diputar kembali. Aku tidak akan menyia – nyiakanmu, dan akan
menjagamu dengan baik Jieun-ah.. mianhae, jeongmal mianhae....’
Fin~~~
Note : Ciahhh... my epep sudah selesai di buat. Gomawo yang udh baca, epep yang bener bener geje buat aku... jangan lupa comment, because I need your comment..!! gomawo...
sad ending, angst story :'
BalasHapuskenapa jieun nya harus mati? penyebab jieun mati kenapa?
penyesalan jongin nya kurang panjang. harusnya jongin di buat lebih tersiksa. hehe :D