Cari Blog Ini

Rabu, Agustus 28, 2013

[FF] Love is Not Just a Game

[FF] Love is Not Just a Game

Tittle
Love is Not Just a Game

Main Cast
Lee Jieun (Ocs/You)
Kim Jongin a.k.a Kai

Support Cast
Oh Sehun

Genre
>Author juga nggak ngerti<
(Sad romance, dll.)

Length
One Shot

Author
Choi Yoonri

Note
Ff one shot pertama ku, maaf kalo jelek.
Semua cast kepunyaan Tuhan dan kedua orang tua mereka, kesamaan tokoh, tempat, waktu, kejadian, itu tanpa di sengaja. Happy reading aja buat chingu-deul. Dan jangan lupa tinggal kan sepatah dua patah kata untuk ff ini. Tidak memaksa, hanya ingin chingu-deul tidak menjadi silent readers. Gomawo~~
FF ini juga terinspirasi dari lagu Davichi – Just the Two of Us dan Ailee - Heaven


.Author POV.

Lee Jieun sedang berjalan menyusuri koridor dengan mata yang berkaca kaca. Ya, inilah yang biasa gadis itu lakukan setiap hari di kala kuliah selesai. Dia selalu mengingat kembali tentang kenangan dirinya di kala itu..

^Flashback^

“Lee Jieun? Mau kah kau menjadi yeojachingu ku?” tanya seorang namja dengan postur tegap yang sedang berada di sebelah Jieun itu. “Mwo? Bisa kau ulangi lagi perkataanmu itu barusan?” ucap Jieun tidak percaya dengan apa yang dia dengar. “Jieun-ah, mau kah kau untuk menjadi yeojachingu ku?” ucap namja itu mengulangi perkataannya, “Apa kau serius? Yeojachingu?” ucap Jieun masih tidak percaya, “Ne Jieun-ah, Mau kah kau menjadi YEOJACHINGU ku?” ucap namja itu dengan penekanan di akhir kata, “A-Aku… tentu saja aku…. Mau…” jawab Jieun gugup.

Ya, Lee Jieun sedang di lamar seorang namja bernama Kim Jongin a.k.a Kai. Seorang namja terpopuler sehantero kampus ini. Kai, dia sedang menjalani kuliah semester 4, dan Jieun menjalani kuliah semester 2. Walaupun baru 2 tahun berkuliah disini, Kai yang di cap sebagai playboy kelas kakap ini, sudah memiliki banyak fans dan juga mantan kekasih seabrek. Kim Jongin, namja yang selalu sukses membuat hati para wanita luluh karna senyum dan rayuannya itu, kini sedang melamar seorang gadis bernama Lee Jieun. Entah dia yeoja keberapa yang di permainkan oleh Kai.

“Kai oppa~” teriak seorang yeoja disana. Kai tengah berlatih dance bersama ke empat temannya, Baekhyun, Sehun, Chanyeol, dan Joonmyun. “Ne~?” jawab Kai manja, “Aku bawakan sesuatu untukmu!” ucap Jieun sambil menyodorkan sebuah bingkisan. “Apa ini?” tanya Kai kebingungan dengan sebuah bingkisan yang di berikan yeoja nya ini, “Emmm.. buka saja kalau kau ingin tau!”. Kai pun mulai membuka bingkisan tersebut. “Waaaa!! Ini sebuah jam tangan! Kenapa kau memberikannya padaku?”, Jieun tersenyum malu sebelum menjawab pertanyaan tersebut, “Ini, tanda terima kasihku padamu! Karna kau sudah menjadi namjachingu untukku”, Kai hanya tersenyum, “Oppa~ kau harus selalu memakainya! Ne?”, Kai pun menganggukkan kepalanya.

Lee Jieun, seorang mahasiswi cerdas dan berbakat. Tapi dia telah di racuni oleh seorang Kim Jongin. Jieun tau bahwa selama ini Kai suka mempermainkan wanita, bahkan dia tau bahwa setiap hubungan yang Kai jalani akan berakhir pada waktu genap 1 minggu, bahkan ada yang sehari. Namun gadis ini, tetap bersi kukuh bahwa Kai tidak akan melakukan hal ini padanya.

Hari berganti hari
Minggu berganti minggu
Dan bulan berganti bulan

Tidak terasa, ini sudah 3 bulan semenjak Jieun dan Kai berpacaran. Hubungan mereka berjalan seperti biasa. Jieun selalu datang ke tempat latihan dance namja nya.

“Oppa, ini! Aku buatkan bekal untukmu!”, “Gomawo Jieun-ah!”. “Enaknya kau Kai, setiap kali latihan selalu di bawa kan bekal oleh yeojanya!” ucap Baekhyun, “Makanya cepatlah mempunyai yeojachingu!” ucap Kai meledek, “Ya! Akan ku buktikan bahwa aku dapat mempunyai yeojachingu melebihi Jieun, dan tentunya dengan diriku yang tidak playboy sepertimu! Lihat saja!” ucap Baekhyun tak terima. “Eoh? Jangan marahan seperti itu, aku juga membawa kan sesuatu untuk kalian oppa-deul!” ucap Jieun sambil mengeluarkan satu tas plastic penuh jajanan. “Huaa!! Banyak sekali. Gomawo Jieun-ah!” ucap Chanyeol terkagum, Jieun hanya tersenyum simpul, namun siapa saja orang yang melihatnya pasti akan terpikat olehnya. Seperti halnya yang di rasakan seorang namja disitu, bukan Kai. Tapi seorang namja yang memiliki kulit seputih susu.

^Flashback End^

Kembali kemasa kini, Jieun tengah menangis di koridor kampus. “Jieun-ah!!!” teriak seorang namja, “Lee Jieun?! Dimana kau?!” teriak namja itu lagi. Sekarang Jieun sedang membungkam mulutnya agar suara tangisnya tidak didengar oleh namja itu.

“Lee Jieun, kemana saja kau? Aku mencarimu kemana – mana! Aku benar – benar mengkhawatirkanmu!” ucap namja itu dengan nafas yang terengah – engah. “Mianhae, Sehun oppa, mianhae!” ucap Jieun terisak – isak, “Sudahlah, jangan pikirkan kejadian tadi, Ne?” ucap Sehun sambil memeluk Jieun. Jieun pun hanya dapat membalas dengan anggukkan.

Lee Jieun, menurutku dia yeoja terbodoh se kampus ini. Mengapa? Sudah ku tulis ‘Kai di cap sebagai playboy kelas kakap’. Pasti kalian tau artinya bukan? Lee Jieun, seorang gadis dengan senyum memikatkatnya, seorang gadis yang selalu tersenyum apapun keadaanya, walau keadaan yang benar – benar ingin membuatnya mati saja, dia selalu menampakkan senyum manisnya itu. Dan juga, seorang gadis yang mempunyai hati lembut dan penyabar.


Kali ini Jieun sedang berjalan di belakang kampus. Dan dia tengah memperhatikan sepasang namja dan yeoja sedang bercumbu mesra. Manik mata Jieun tengah memperhatikan adegan tersebut, yang di perhatikan adalah sang namja. Kim Jongin, dia yang sedang menjadi peran namja pada adegan tersebut. Ya, inilah kejadian yang sudah sangat sering Jieun lihat. Namja nya, Kim Jongin, memang selalu melakukan itu dengan para gadis. Terlebih lagi, gadis yang dia permainkan selalu berbeda setiap harinya. Jieun tidak terlalu berpikir negative, dia hanya berpikir bahwa dia kurang memberi kasih yang lebih dengan Kai.

“Oppa, aku datang!” teriak Jieun memecah keheningan di latihan dance itu. Sedari tadi, memang oppa-deul berdiam diri. “Eoh? Jieun-ah, kenapa kau baru datang?” tanya Kai, “Hehe, mian oppa, tadi ada sesuatu yang harus aku kerjakan dahulu.”, “Ahh~”. Sehun yang mendapati tingkah gadis itu, sudah tau pasti apa yang dilakukannya sebelum kesini. Jieun, sebelum datang ke tempat itu, dia menangis terlebih dahulu, untuk meredakan amarah yang ada di dalam hatinya. Satu yang membuat Sehun bingung adalah, mengapa gadis itu selalu tersenyum, walaupun dia mendapat banyak penderitaan dan penyiksaan batin yang berkepanjangan. Itulah Lee Jieun, Lee Jieun yang tegar dan murah senyum.

“Jieun-ah? Bagaimana hubunganmu dengan Kai?” pertanyaan tiba – tiba terlontar dari mulut Joonmyun. “Baik – baik saja, wae?” ucap Jieun optimis. “Ani, hanya saja, Kai benar – benar hebat sampai bisa menjalin hubungan selama 4 bulan!” ledek Joonmyun, “Aish, hyung!” potong Kai. Jieun hanya tersenyum, kali ini senyumnya sulit tuk diartikan. Tidak ada istilah yang tepat untuk menggambarkannya.

.Jieun POV.

Hari ini aku dan Kai ada janji di sebuah restoran di depan Hongdae. Janji kami malam hari, karna hanya pada waktu malam Kai ada waktu, walaupun tidak baik seorang yeoja sendirian pada malam hari. Tempat ini, tempat yang sering aku kunjungi dengan Kai jika dia sedang tidak sibuk. Disinilah kami selalu bercanda tawa dan bermesraan bersama, bermesraan kami tidak berlebihan, hanya sebatas skinship.

“Kau kenapa Jieun-ah?” tanyanya, “A-Ani, Gwenchanha oppa~” jawabku dengan tatapan sendu. Sedari tadi, memang Jieun sedang melamun tidak jelas, lamunan yang begitu terlihat menyedihkan bagi siapa saja yang melihat. “Oppa?” , “Ne?”, “Apa kau mencintaiku?”, “Kenapa kau bertanya seperti itu?”, “A-Ani oppa. Sudah lupakan saja pertanyaanku barusan. Otak dan bibirku sedang error.”. dan Kai hanya tersenyum simpul.

“Jieun-ah?”, “Ne, oppa?”, “Apa kau bahagia bersamaku?”, “Ne, aku sangat bahagia denganmu  oppa. Wae?”, “Ani, aku hanya ingin tau perasaan yeojachinguku ini.”, “Aii.. kau ini….. bagaimana denganmu oppa?”. Kai terdiam sejenak, “Aish! Ada apa dengan aku ini. Maaf oppa, otakku benar – benar sedang kacau.”, Kai pun masih terdiam. Suasana antara aku dan Kai benar – benar canggung, tidak banyak yang kami bicarakan.


.Author POV.

Bulan mulai berganti, tidak terasa sudah 6 bulan mereka berpacaran. Jieun masih sama, dia masih sering melihat Kai bercumbu mesra dengan gadis gadis. Dan Jieun juga masih sama saja, menampakkan senyuman manisnya, namun bagi Sehun, senyuman itu adalah senyuman tolol yang tidak pantas dilihat.

Jieun sedang berjalan menuju tempat latihan dance, terdengar suara namja sedang bercakap – cakap. Dia pun menghentikan langkahnya, dan mulai bersembunyi.

“Kau tahan bersamanya, Eoh?” tanya Joonmyun.
“Wae?” jawab Jongin sinkat.
“Jika bulan depan kau belum putus dengannya, kau akan kalah Kim Jongin!!” sambung Chanyeol.
“Ne! itu benar! Kesepakatan kita, jika dalam 7 bulan kau masih bersama dengannya, maka kau akan kalah dan harus membayarnya pada kami!”

DEG !

Rasanya jantung Jieun berhenti berdetak.

“Benar! Atau jangan – jangan, kau menyukainya??” tanya Chanyeol
“Jieun itu gadis yang benar – benar baik” ngeles Kai
“Baiklah, kita lihat saja besok. Dan ingat, taruhannya…!! Hahaha” seraya namja – namja itu tertawa.

Jieun yang tidak sengaja menguping pun, harus siap menerima resikonya. Hati Jieun benar – benar hancur, tangannya mulai mengepal dan matanya mulai berkaca – kaca. Tiba – tiba seorang tangan namja menggenggamnya. “Sehun oppa? Aku mohon diam, jangan beri tau Kai oppa? Ne?” bisik Jieun pada Sehun, senyum dari bibir cherry Jieun pun mulai mengembang. Sehun hanya terdiam mematung dengan sikap Jieun. Jieun mulai memasuki ruang latihan itu.

“Oppa annyeong??” teriak Jieun dari ambang pintu yang membuat namja – namja itu kaget. “Ya! Jieun-ah, kenapa kau datangnya lama sekali?” tanya Baekhyun. “Mian oppa, tadi-----“, kata kata Jieun terputus, karna ada tangan yang menariknya. Oh Sehun, tangannya lah yang menarik tangan Jieun.

“Ya! Oh Sehun! Mau kau bawa kemana yeojaku?” teriak Kai seraya mengejar mereka. “Kau diam saja disana! Jangan ikuti kami dan jangan ganggu kami!!” bentak Sehun pada Kai. “Tapi dia yeojaku!!” bentak Kai tak mau kalah. “Mana ada yang mau bersamamu?! Ha?! Kau hanya seorang namja yang selalu mempermainkan hati dan tubuh wanita!!!!!” Bentak Sehun dengan nada yang sudah memuncak. Jieun hanya dapat bersembunyi di balik badan Sehun. Dia tau apa yang Sehun maksud, tapi dia bersi keras tidak mau tau.

^Flashback^

Semester 1, Jieun

“Ya! Deo!!, berhenti kau!” teriak seorang namja padanya. “Aku tidak mau!” jawab seorang gadis dengan memperlihatkan merong nya kepada lawan bicaranya itu. “Awas kau ya!!” namja itu mulai mengejar gadis itu. Mereka berkejar – kejaran di sebuah padang rumput hijau nan luas. “Ne oppa! Aku berhenti!” ucap gadis itu tersengal – sengal. “Kau menyerah juga!” jawab namja itu. Mereka pun merebahkan badan mereka di padang rumput hijau itu di bawah sinar matahari dan angin yang berhembus lembut.

“Oppa, nan bogoshipeo~” ucap gadis itu pada namja yang sedang memperhatikan lekat lekat wajah gadis itu.
“Nado bogoshipeo, Jieun-ah~” jawab namja itu manja
“Sehun oppa, suatu kebetulan kita dapat bertemu kembali. Setelah 2 tahun kita tidak bertemu.” Jieun mulai membalas tatapan Sehun kepadanya.
“Ne~ aku benar – benar beruntung, bisa bertemu lagi dengan yeojaku”.
“Oppa, ingat. Aku bukan lagi yeojamu. Lagi pula aku ini sudah menyukai seseorang”

DEG !
Hati Sehun serasa tersayat 1000x

“Siapa yang bisa merebut hati yeojaku kesayanganku ini?” tanya Sehun yang masih saja memperhatikan Jieun.
“Oppa tau Kim Jongin sunbaenim?”

Damn !
Lagi lagi hati Sehun serasa tersayat, bahkan dia lebih memilih mati, daripada harus merasakan sayatan itu.

“Dia yang berhasil mencuri hatiku oppa~” tambah Jieun
“Kau tidak boleh bersamanya!” tangkas Sehun
“Waeyo? Aku menyukainya”
“Pokoknya tidak boleh !”
“Waeyo oppa? Wae??”
“Kau akan segera tau kenapa aku melarangmu bersama dengannya. Bagaimana kalau kita sekarang membuat makan malam bersama? Setuju?”
“Ne~ kajja!!!”

^Flashback End^


.Author POV.

“Oppa sudahlah ! Kai oppa tidak salah apa – apa” ucap Jieun gemetar. Ya, Lee Jieun belum pernah melihat Sehun semarah ini. 3 tahun yang lalu, bahkan Sehun belum pernah semarah ini. “Aku tidak bisa membiaarkanmu dengannya!” jawab Sehun lembut. Sehun memang bisa menahan semuanya jika bersama Jieun. “Sudahlah oppa ! Kai oppa tidak bersalah !” ucap Jieun masih gemetar. “Jieun-ah, kenapa kau bisa menyukai orang seperti ini? Eoh? Aku bahkan lebih baik darinya. Kenapa kau tidak pernah menganggapku, eoh?” tanya Sehun masih dengan kelembutannya. Hal ini membuat Kai kaget. Alasan Kai kaget bermacam – macam. Dia bingung apa yang sedang terjadi. 1. Sehun dekat dengan Jieun, 2. Sehun mengucapkan kata yang sulit untuk Kai cerna, 3. Bagaimana bisa Sehun bisa selembut itu kepada Jieun.

“Aku menyukainya oppa, neomu neomu joha. Benar kau lebih baik darinya, bahkan jauh lebih baik darinya. Tapi entah kenapa hati ini berkata sebaliknya. Aku selalu menganggapmu ada oppa, kau selalu ada di sampingku. Tapi itu dulu, 3 tahun yang lalu.” Ucap Jieun. “Tapi- bahkan kau sudah tau semuanya. Apa kau masih ingin besandiwara seperti ini?” tanya Sehun. “Ne! Aku akan terus bersandiwara sampai itu tidak di butuhkan lagi. Aku ingin bersandiwara sampai aku mendengar Kai oppa mengucapkan kata cinta padaku! Wae?” jawab Jieun. “.

Kai yang sedari tadi melihat dan mendengarkan pertengkaran ini, begitu kaget mendengar ucapan Jieun. ‘Jieun-ah? Kenapa kau tidak bilang padaku kalau kau sebenarnya sudah tau kelakuanku selama ini? Kenapa kau menutupinya dengan senyum manismu itu? Eoh? Aku benar – benar minta maaf. Sandiwaramu itu sukses membuatku tidak mengetahui apa yang sedang terjadi sebenarnya selama ini. Kenapa kau begitu padaku? Harusnya kau bilang saja kalau kau sudah tau semuanya. Aku benar – benar minta maaf. Asal kau tau, selama ini aku selalu menahan diriku di hadapanmu. Sandiwara yang aku gunakan untuk gadis gadis lain, tidak berguna untukmu. Bahkan mulutku yang biasa aku pakai untuk merayu wanita, bisa membisu di hadapanmu. Kau begitu baik Jieun-ah. Kenapa kau hadir dalam hidupku? Kau hanya bisa ku sakiti. Aku bahkan tidak bisa membahagiakan mu. Aku hanya menggunakanmu untuk taruhan saja. Padahal kau tulus menyukaiku, kau tulus bersamaku. Aish! Kim Jongin! Namja macam apa kau ini? Bisa bisa nya kau menyia – nyiakan gadis ini!’ gumam Kai.

“Ya! Kim Jongin! Sudah 6 bulan lamanya kau berpacaran dengan Lee Jieun. Apa kau tidak pernah mengucapkan cinta sekali pun! Eoh?” bentak Sehun. Kai hanya diam membisu, begitu juga dengan Baekhyun, Chanyeol, dan Joonmyun.
“Asal kau tau! Aku setiap hari mengucapkan kata cinta padanya, tapi apa yang ku dapat? Jieun hanya memikirkanmu saja. Dia menjawab tidak untukku karna dia tau kau pasti mencintainya! Tapi apa yang kau lakukan? Eoh?” tambah Sehun. Kai masih terdiam. “Oppa, sudahlah !” pinta Jieun. “Tidak bisa Jieun-ah, kau pergilah bersama Baekhyun, Chanyeol, dan Joonmyun saja” ucap Sehun lembut.
“Aku tidak bisa. Kau masih akan tetap marah – marah pada Kai oppa!” jawab Jieun.

“Oppa? Gwenchanha??” tanya Jieun yang kali ini pertanyaan nya di tunjukkan pada Kai.
“Ne~Gwenchanha. Jieun-ah Mianhaeyo, Jeongmal mianhaeyo~!” pinta Kai
“Ne, oppa~ Gwenchanha. Aku sudah memaafkanmu” jawab Jieun
“Jieun-ah? Apa kau secepat ini memaafkannya? Kau bahkan manangis setiap hari hanya karna namja bejad seperti dia. Ditambah luka yang ada di hatimu, apa bisa secepat itu sembuh?” sambung Sehun
“Ne~ aku harap luka ini segera sembuh. Aku akan menyembuhkannya dengan cinta dan sayang yang telah Kai oppa berikan kepadaku. Walaupun aku tau, mencintainya hanya menggoreskan sebuah luka. Bagiku itu tidak masalah asalkan Kai oppa bahagia. Terkadang diperlukan sebuah kebohongan untuk menutupi sebuah kebenaran. Aku tidak mengharapkan Kai oppa berubah, aku akan terus seperti ini dan juga tidak akan ikut berubah !” ucap Jieun seraya meninggalkan mereka.

Tiba – tiba......

.......BRAAAKKK!!!

“Lee Jieun!!!!”


.Author POV.

2 Hari kemudian...

Setelah kepergian Jieun, hari hari para namja – namja itu berubah. Kim Jongin, dia selalu terlihat murung dan tidak bersemangat. Jongin benar – benar sedang bersedih, tatapannya selalu sendu dan kosong. Jieun yang biasa datang ketempat latihan dance mereka, membawakan Jongin bekal dan makanan untuk temannya, sekarang... dia tidak pernah datang lagi ke tempat itu.

“Jongin! Sudahlah jangan bersedih lagi! Aku yakin dia tidak mau melihat keadaanmu sekarang ini! Dia pasti akan bahagia disana!” hibur Baekhyun pada Jongin. Jongin hanya diam seribu bahasa. Dia selalu mengingat – ingat kenangannya bersama Jieun, kenangan yang ingin sekali dia lakukan bersama Jieun..

^Flashback^

Aroma wangi masakan mulai menusuk hidung Jongin. Menggugahnya untuk bangun dari tidur lelapnya. Jongin mulai berjalan menuju dapur, asal dari aroma tersebut. Dilihatnya seorang yeoja yang sedang memasak

“Jieun-ah? Apa yang sedang kau lakukan disitu?” tanya Jongin manja kepada Jieun, “Eoh? Chagi-ya kau sudah bangun? Aku sedang memasak sarapan untukmu. Kau tunggu saja di ruang tengah!” jawab Jieun lembut.

Perlahan Jongin berjalan menuju yeojanya itu. Dia mulai melingkarkan tangannya pada pinggang Jieun. “Aku ingin disini saja bersama mu chagi-ya~” ucap Jongin masih manja. “Ne~ aku akan menuruti kata namjachingu ku ini!”

Beberapa saat kemudian....

“Bagaimana oppa? Enak tidak?” tanya Jieun pada Jongin yang tengah menyantap masakan buatan Jieun. “Ne~! Masakanmu memang selalu enak Jieun-ah!”, “Hehe, aku akan membuatkanmu bekal setiap hari mulai sekarang! Bagaimana, oppa setuju?”, “Setuju!”. Suasana hening sejenak, karna acara sarapan pagi mereka berdua telah selesai.

“Jieun-ah?” tanya Jongin memecah keheningan. “Ne oppa?”, “Appa kau sudah pernah ke Jeju Island?” , “Belum oppa. Memang ada apa?”, “Kapan – kapan kita ke Jeju bersama ya? Berdua saja, bagaimana?”, “Jinjja? Oppa serius?”, “Ne! Aku serius chagi-ya!”. Senyum dari bibir cherry Jieun pun terbentuk, membuat matanya sipit. Seperti bulan sabit.

^Flashback end^


.Author POV.

Mata Jongin mulai berkaca – kaca, dan tanpa sadar, air matanya mulai menetes.
‘Jieun-ah? Kenapa kau meninggalkan ku begitu cepat, eoh? Kita bahkan belum pergi bersama ke Jeju. Apa kau masih ingat janji kita dulu? Aku bahkan belum sempat mengatakan kalau aku mencintaimu Jieun...’ gumam Jongin. “Hyung, aku pergi dulu! Aku sedang tidak mood berlatih!” ucap Jongin seraya pergi meninggalkan tempat latihan itu.

Jika kau ingin tau bagaimana keadaan Sehun... akan ku jawab. Sehun, namja itu... keadaannya jauh lebih buruk dibanding Jongin. Bahkan, mayat sekalipun lebih baik daripada keadaan Sehun sekarang ini. Lee Jieun, seorang yeoja yang mampu merubah hidupnya, seorang yeoja yang telah menghilang selama 2 tahun, dan sekarang... belum sampai setahun pertemuan mereka. Mereka... sudah di pisahkan lagi. Oh Sehun... benar – benar namja yang mendapat takdir yang begitu kejam

.Jongin/Kai POV.

Aku sedang berada di apartemen Jieun. Jieun memang tinggal di sebuah apartemen, apartemen yang bisa dibilang sangat mewah. Katanya, ini hadiah dari orang tua Jieun yang tinggal di Denmark. Sekarang apartemen ini kosong, Jieunku tidak pernah kembali lagi kesini.

Aku berjalan menuju kamar Jieun. Kamar yang belum pernah aku masuki sebelumnya. Katanya, kamarnya berantakan dan juga kotor. Ku buka pintu kamarnya.

Siiikkk...
Terdengar bunyi serpihan kaca saat aku membuka pintu kamarnya.

“Oh, Tuhan!!!” ucapku saat melihat keadaan kamar Jieun. Kamar Jieun benar – benar hancur. Banyak pecahan kaca di lantai, cerminnya pecah belah, rak buku berantakan, buku dan make up berserakan dilantai, dan terakhir banyak kertas tergulung dilantai. Ku ambil tiap gulungan kertas itu, ku baca satu persatu kertas itu...

“Jongin oppa! Dia hari ini melamarku untuk menjadi yeojachingu nya!!! Betapa bahagianya aku hari ini. Orang yang sangat ku cintai, akhirnya melamarku! Terima kasih Tuhan, telah memberikan Jongin oppa padaku”

Aku membuka lembar kedua...

“Jongin oppa... mengapa dia melakukan itu padaku, eoh? Dia selalu bercumbu mesra dengan yeoja lain di belakangku... apa dia tidak mencintaiku? Tidak, tidak Jieun, jangan berpikiran yang bukan – bukan, Jongin oppa pasti mencintaimu! Kau saja yang belum memberikan kasih sayang yang cukup padanya. Ini semua salahmu Jieun! Kau belum melakukan yang terbaik untuknya!”

Lembar ketiga mulai ku baca...

”Tuhan? Cobaan apalagi yang akan kau berikan padaku ? Apa aku masih kurang baik pada Jongin oppa, eoh? Aku rasa, aku sudah melakukan yang terbaik untuknya. Apa dia yang tidak peka terhadapku atau apa? Aku selalu mencintai dan menyayanginya setulus hatiku. Tuhan? Aku ingin engkau mengabulkan satu permohonanku ini.. aku mohon jangan ambil Jongin dariku.. aku ingin dia selalu ada dalam hidupku, sesulit apapun kehidupanku, akan ku jalani selagi masih ada Jongin disisiku. Aku mencintainya sepenuh hatiku. Aku sangat tulus mencintainya...”

Lembar terakhir mulai ku baca...

“Dimana kau berada, aku akan disana juga. Dimana kau pergi, aku akan pergi kesana juga. Aku selalu tersenyum padamu dan selalu berdoa untukmu. Kau melindungiku dan aku memelukmu. Aku sangat berterima kasih karna kau berada di dekatku, kau mengajariku cinta di dunia yang keras ini. Aku bahagia bersamamu.

Jika kita bersama, aku tidak akan pernah menangis, kitapun tidak akan menangis. Selamanya, bersama....

Aku bernafas bersamamu. Ketika aku mendengar suaramu, aku merasa seperti aku sedang bermimpi. Memiliki mu dulunya hanyalah mimpi bagiku, namun sekarang aku sudah memiliki mu. Walaupun kau tidak terlalu peduli padaku, tapi aku akan selalu peduli, menyayangi, dan mencintaimu sepenuh hati ku, dengan ketulusan yang ku punya. Karna alasan aku hidup adalah dirimu...”

Aku mulai meneteskan air mataku. ‘Jieun-ah? Sebeginikah rasa cintamu padaku? Maaf kan aku yang telah menyia – nyiakan mu waktu itu.. andai saja waktu dapat diputar kembali. Aku tidak akan menyia – nyiakanmu, dan akan menjagamu dengan baik Jieun-ah.. mianhae, jeongmal mianhae....’


Fin~~~



Note : Ciahhh... my epep sudah selesai di buat. Gomawo yang udh baca, epep yang bener bener geje buat aku... jangan lupa comment, because I need your comment..!! gomawo...

1 komentar:

  1. sad ending, angst story :'
    kenapa jieun nya harus mati? penyebab jieun mati kenapa?
    penyesalan jongin nya kurang panjang. harusnya jongin di buat lebih tersiksa. hehe :D

    BalasHapus