Cari Blog Ini

Rabu, Oktober 16, 2013

[FF] Candy Candy


Cast :
Park Yura, Oh sehun, and Nyonya Park

Genre :
School-life, Romance

Author :
Choi Yoonri

Length :
One Shot

Summary :
Cinta bertemu karna sebuah permen. Yura seorang yeoja yang sangat menyukai permen, anehnya Yura tidak pernah terkena penyakit apapun, walau dia makan permen sebanyak apapun. Sampai suatu ketika.. datanglah seorang namja yang sangat menyukai Yura. Bahkan namja ini sampai ikut – ikutan menyukai permen. Gilanya lagi, ia mempelajari segala tentang permen demi Yura. Tapi namja ini beda dengan Yura, Akibatnya namja ini sakit karna terlalu banyak memakan permen. Namja ini dilarang untuk memakan permen lagi, tapi dia tidak mau karna Yura. Akhirnya Yura pun berhenti memakan permen juga. Bisakah Yura melakukannya??

NOTE :
Huaa!!! Maaf kan saya,. Lagi di sibukkan dengan ujian ujian. Jadi baru nge post lagi,. FF kali ini saya mengambil Park Yura, noonanya Chanyeol, sebagai Cast nya,. Hohoho, happy reading buat semua nya,.
Annyeong~



“Yura, berhentilah mamakan permen terlalu banyak! Nanti kalau kau terkena penyakit diabetes atau yang lain bagaimana? Kau ini masih remaja. Ibu tidak mau melihatmu sudah sakit sakitan di usia muda!” nasehat Nyonya Park pada anaknya, Park Yura.

Park Yura memang sangat gemar sekali mengkonsumsi permen, bahkan dia mengoleksi permen permen dari seluruh dunia. Hobinya memakan permen sebanyak apapun, anehnya, Yura tidak pernah mengidap penyakit gula. Bahkan dia pernah memakan 3 kantong permen dalam 5 jam nonstop. Tapi tetap saja dia tidak sakit. Gula darahnya saja masih stabil dan normal.

“Biar saja eomma. Lagi pula ini juga turunan eomma. Bukankah dulu eomma dan mendiang appa sama sama menyukai permen bukan? Penyakit? Buktinya aku masih sehat sehat saja. Anakmu ini setrong eomma. Jadi eomma tidak usah khawatir!” ucap Yura malas. Yahh…. Memang eommanya selalu mengomeli Yura tentang ini. Tapi wajar bukan kalau ibu yang khawatir akan anaknya yang mempunyai hobi aneh??

“Tidak khawatir bagaimana?!?! Hobi mu ini harus segera di hentikan! Kalau tidak, apa kau mau bernasib sama dengan eomma mu ini?!” bentak Nyonya Park. Anaknya –Park Yura- memang susah sekali untuk menghentikan hobinya itu. Seberapa pun keras eomma nya mencobam], tapi tetap saja Yura akan terus melanjutkan hobinya itu.

“Aku tau. Tapi aku akan tetap melanjutkannya eomma. Jika ada sesuatu yang terjadi besok. Aku akan mengurusnya sendiri.” Ucap Yura dengan raut wajah datar, tanpa ekspresi sedikitpun.


Park Yura. Dia adalah seorang yeoja berumur 16 tahun, yang sedang melanjutkan SHS nya di Suwon High School. Dia menduduki bangku kelas 2.  Hobinya dalah memakan permen, mungkin ini gila, tapi hobi nya ini di dapat dari masa lalu nya yang kelam. Permen, membuat salah seorang yang di cintainya pergi meninggalkannya selama – lamanya. Mulai saat itu, Yura menyukai permen. Bukannya membenci permen, malahan gadis ini menyukai benda berasa manis itu.


“Ya! Park Yura, hari ini kau membawa permen rasa apa?” tanya seorang namja dengan suara kha nya itu.

“Wae? Apa kau menginginkan permen milikku ini, tuan Oh Sehun?” tanya Yura menyelidik.

“Pede sekali kau ini. Aku hanya penasaran saja. Masalahnya, kemarinkan kau membawa permen rasa rumput laut. Siapa tau hari ini kau membawa opermen rasa rumput darat. Hahaha~” tawa Sehun dengan evilnya.

“Haha. Lucu sekali” balas Yura dengan wajah malasnya. Jelas saja, Yura marah pada Sehun karna perkataannya tadi.

“Yura-ya~ jangan marah ne?? aku hanya bercanda. Permen apa yang kau bawa hari ini? Aku penasaran” bujuk Sehun

“Aku bawa permen rasa kedondong. Wae??” jawab Yura yang mood nya sudah mulai membaik.

“Apaan tuh?? Kedondong??? Itu sejenis cemilan atau minuman?” tanya Sehun bingung.

“Oh Sehun, makanya kalau belajar yang benar. Kedondong itu sejenis buah yang tumbuh di Indonesia. Ahhh…. Percuma aku menjelaskan. Pasti kau juga tidak tau dimana Indonesia itu, benarkan?” ejek Yura. Yahhh…. Memang benar, Oh Sehun itu termasuk siswa terbodoh di kelasnya.

“Enak saja kalau bicara! Aku tidak tau kedondong, tapi aku tau Indonesia. Indonesia itu dekat Malaysia dan Singapore, mempunyai 2 musim, terletak di garis khatulistiwa makanya iklimnya tropis, Negara kepulauan, agraris, dan maritim. Nama presidennya Susilo Bambang Yudhoyono ajusshi. Benarkan??” ucap Sehun panjang lebar.

“Uah! Kau pintar juga ternyata tuan Oh. Hebatnya kau sampai tau seluk beluk Indonesia. Sebaiknya kau tinggal saja disana, dan tinggal kan Negara ini. Agar hidup ku lebih tenang karna tidak melihatmu di sekelilingku!” ucap Yura seraya pergi.

“Ya! Park Yura!” Teriak Sehun, langsung namja itu mengejar Yura.



Saat ini Yura tengah berada di atap sekolah sambil memakan permen yang ia bawa dari rumah. Sesosok namja pun mengambil permen yang akan di makan Yura.

“Ya! Oh Sehun babo! Itu permenku! Kembali kan!” perintah Yura. Namun terlambat, permen itu sudah masuk kedalam mulut Sehun.

“Sudah terlambat~ hahaha~” ucap Sehun seperti menirukan nenek sihir di film film anime.

Yura pun mem-pout kan bibirnya. Terciptalah mulut ikan koi di wajah Yura.

Beginilah mereka, memang suka bertengkar.

“Sehun-ah, seperitnya akhir akhir ini kau jadi sering makan permen? Apa kau mulai meyukai permen?” tanya Yura heran, pasalnya sejak bertemu 1 tahun lalu, batu kali ini Yura melihat Sehun makan permen sebanyak itu.

“Wae? Memang nya kenapa? Masbayu??” jawab Sehun enteng.

“Aniya. Kau salah Oh Sehun. Kau tidak boleh memakan permen permen itu!” ucap Yura segera. Entah mengapa, Yura mendadak panik.

“Wae? Aku mulai menyukainya. Sudah seminggu ini aku mulai memakannya. Ternyata enak juga. Rasanya manis dan lembut” jawab Sehun.

“Kau tidak boleh memakan permen permen itu!!” bantak Yura.

“Waeyo?? Apa alasannya??” tanya Sehun curiga

“Harusnya aku yang bertanya kenapa kau memakan permen permen itu? Sekarang jawab aku, apa alasannya, eoh?” tanya Yura.

Suasana hening sejenak. Sehun mungkin sedang merangkai kata kata yang tepat untuk di ucapkan. Yahh, jujur saja. Yura memang takut kalau Sehun dengan keadaan sekarang. Bagaimana kalau Sehun akan bernasib seperti orang itu. Yura takut akan bernasib seperti eommanya. Padahal pertamanya ia cuek saja, tapi kalau Sehun yang berada di posisi itu, Yura tidak rela, ia takut kehilangan namja itu.


“Semua ini aku lakukan karna………… aku… menyukaimu Park Yura” ucap Sehun sambil menatap lekat lekat manik mata milik Yura.

“Kalau begitu bencilah aku” ucap Yura singkat, namun menyakitkan untuk Sehun.

“MWO?!” ucap Sehun tidak percaya. Yura dan Sehun sudah 2 tahun bersahabat, mereka selalu bersama, kau bisa menyebutnya sebagai sepasang kekasih.

“Bencilah aku Sehun-ah. Anggap aku tidak pernah menjadi sahabatmu, kalau bisa, anggap aku tidak pernah muncul dalam hidupmu” ucap Yura, tanpa sadar cairan bening mulai memenuhi matanya. Perlahan, cairan itu muali megalir mengalir di atas pipinya.

“Apa yang kau bicarakan? Apa kau tidak suka aku menyukaimu? Bukankah kau juga menyukaiku?” tanya Sehun yang suaranya mulai melirih. Sehun berani berkata seperti itu karna memang Sehun sudah tau persaan Yura padanya.

“Siapa bilang aku menyukaimu. Aku sama sekali tidak menyukaimu” jawa Yura sambil mengusap air matanya itu.


Hari ini Yura tidak masuk sekolah, dia membolos, tapi di i\zinkan oleh eommanya.

“Kau kenapa Yura? Tidak biasanya kau membolos, ceritakan pada ibu masalahmu” bujuk Nyonya Park. Yura masih menutup dirinnya di balik selimut lembut miliknya. Dia sama sekali tidak beranjak dari tempat tidurnya.

Tiba- tiba, Yura beranjak, dia duduk di tempat tidurnya dengan air mata membasahi wajah cantiknya.

“Eomma eotteokhae?? Sehun, dia mulai menyukai permen, bahkan dia sudah memakannya setiap hari. Aku takut dia akan bernasib seperti appa. Hiks hiks” ucap Yura terisak.

“Sehun? Namja yang sangat kau sukai itu?” tanya Nyonya Park sambil mengusap air mata Yura.

Yura hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

“Begitu. Lalu kau takut jika kehilangannya dan bernasib sama seperti appa?”

“Ne eomma. Eomma taukan? Aku ini tidak bisa sakit walau pun aku makan permen satu trek. Sehun beda, dia bisa sakit hanya dengan 1 bungkus permen. Aku takut kehilangannya eomma. Eotteokhae?”

“Kalau begitu berhentilah memakan permen”

“Aku tidak bisa! Permen adalah bagian dari hidupku!”

“Apakah Sehun bukan bagian dari hidupmu? Itu jalan satu satunya, Nak. Dan bukankah kau menyukai permen karna masa lalum mu yang buruk? Jadi itu mempermudah kau untuk mengentikannya”

“Apa harus-----“


KRING KRING!!!!!

HP Yura berdering, menandakan ada telepon masuk. Dan betapa kagetnya Yyra saat melihat layer hp nya bertuliskan ‘Sehun Eomma’. Buru – buru Yura menggangkatnya.

“Yobeoseyo?”
“…………….”
“JINJJA?????”
“……………”
“Ne eomma, aku akan ke sana sekarang. Di rumah sakit mana?”
“……………”
“Ne arasseo!”

TUT

“Eomma, aku harus kerumah sakit sekarang. Sehun masuk rumah sakit. Eomma saranghae, aku pergi dulu!” ucap Yura tergesa gesa.




“Bagaimana keadaanya dok? Apa anak saya baik baik saja?” tanya Nyonya Oh –Ibu Sehun- panik.
“Syukurlah baik baik saja. Hanya saja, saya mohon, kurangi kadar gulanya. Dia masih mua, masa sudah mau terkena penyakit gula? Hanya itu saja” jwab sang dokter

“Terima kasih dok!” balas Tuang Oh –Ayah Sehun-.

“Anakku sayang, sudah ibu bilang jangan makan permen terllau banyak!” ucap Nyonya Oh.

“Maaf eomma, tai ini salahku, semua ini salahku. Harusnya aku yang lebih berhati – hati” ucap Yura dengan nada bersalah.

“Ini bukan salahmu” ucap Sehun
“Aooa, eomma. Bisakah kalian keluar dulu?” tanya Sehun. Appa dan eomma Sehun pun keluar.

“”Ini bukan salahmu Yura-ya. Semenjak kau bilang membenciku, kau tau kan hubungan kita jadi kurang baik? Aku merasa kesepian, aku merindukanmu, untuk mengatasi rasa rinduku itu, aku memakan permen, setidaknya itu dapat mengurangi tasa rinduku. Tapi rasa rindu ini selalu datang setiap waktu. Setiap waktu aku terus saja merindukanmu. Jadinya aku makan permen terus. Dan beginilah aku sekarang, tidak berdaya di hadapanmu” ucap Sehun panjang lebar.

Kan sudah kubilang untuk tidak menyukai permen” ucap Yura singkat.

“Wae?? Apa permen menyimpan kenangan buruk untuk mu? Tapi kalau itu benar, mengapa kau malah menyukai permen??” tanya Sehun yang mulai menggenggman tangan Yura.

“Ya. Permen menyimpan kenangan buruk untukku. Waktu umurku 13 tahun, ayahku meninggalkan ku dan juga ibuku. Kata dokter, ayah pergi karna terlalu banyak manisan dan gula. Tapi entah kenapa, kejadian itu malah membuatku menyukai permen, sangat sangat menyukainya. Kau tau Tuan Oh, kau dan aku itu berbeda. Jadi jangan macam macam!” Jelas Yura.

“Apa yang beda?? Menurutku kita sama saja!” Bantah Sehun.

“Jelas beda! Kalau aku, sebanyak apa pun aku memakan permen, aku tidak bakal sakit. Kalau kau, makan 1 kantong saja sudah sakit. Kau tau betapa takutnya aku jika aku kehilanganmu? Aku akan merasa bersalah seumur hidupku. Tuan Oh, kau berhasil membuat ku takut setengah hidup!” jelas Yura lagi.

“Jadi maksudmu, kau juga menyukaiku?” tanya Sehun tidak percaya.

Yura pun hanya mengangguklkan kepalanya.




EPILOG

“Ya! Park Yura! Bagaimana kau bisa menjadi kolektor permen professional kalau permen dari Himalaya saja tidak punya?” tanya Sehun yang sedang melihat lihat koleksi permen milik Yura.

“Oh Sehun chagi-ku sayang~bagaimana aku bisa mendapatkannya? Aku mungkin akan mati di tengah jalan” jawab Yura

“Aku bisa memberinya untukmu! Aku akan ke Himalaya dan membawa pulang sekatong permen hanya untukmu!” ucap Sehun percaya diri.

“Kau bodoh?? Bagaimana bisa kau sampai sana?? Paling juga kau akan tersesat di jalan, trus nggak bisa balik ke Korea. ‘Yura-ya, Yura-ya. Kau dimana?? Aku tersesat” ejek Yura.

“Kejam nya pada pacar sendiri!” teriak Sehun.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~FIN~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

NOTE :
Hahaha, gejeh yah pemirsah????? Sebenernya yang aku pikirin beda sama yang aku tulis. Tapi males ngetik, ya udah deh jadinya gini ajah…


Komen, saran, dan kritik sangat di butuhkan~~~ Kamsha ^-^

1 komentar: