Cast :
Park Yura, Oh sehun, and Nyonya Park
Genre :
School-life, Romance
Author :
Choi Yoonri
Length :
One Shot
Summary :
Cinta bertemu karna
sebuah permen. Yura seorang yeoja yang sangat menyukai permen, anehnya Yura
tidak pernah terkena penyakit apapun, walau dia makan permen sebanyak apapun.
Sampai suatu ketika.. datanglah seorang namja yang sangat menyukai Yura. Bahkan
namja ini sampai ikut – ikutan menyukai permen. Gilanya lagi, ia mempelajari
segala tentang permen demi Yura. Tapi namja ini beda dengan Yura, Akibatnya
namja ini sakit karna terlalu banyak memakan permen. Namja ini dilarang untuk
memakan permen lagi, tapi dia tidak mau karna Yura. Akhirnya Yura pun berhenti
memakan permen juga. Bisakah Yura melakukannya??
NOTE :
Huaa!!! Maaf kan saya,. Lagi di sibukkan
dengan ujian ujian. Jadi baru nge post lagi,. FF kali ini saya mengambil Park
Yura, noonanya Chanyeol, sebagai Cast nya,. Hohoho, happy reading buat semua
nya,.
Annyeong~
“Yura, berhentilah mamakan permen terlalu banyak! Nanti kalau kau
terkena penyakit diabetes atau yang lain bagaimana? Kau ini masih remaja. Ibu
tidak mau melihatmu sudah sakit sakitan di usia muda!” nasehat Nyonya Park
pada anaknya, Park Yura.
Park
Yura memang sangat gemar sekali mengkonsumsi permen, bahkan dia mengoleksi
permen permen dari seluruh dunia. Hobinya memakan permen sebanyak apapun,
anehnya, Yura tidak pernah mengidap penyakit gula. Bahkan dia pernah memakan 3
kantong permen dalam 5 jam nonstop. Tapi tetap saja dia tidak sakit. Gula
darahnya saja masih stabil dan normal.
“Biar saja eomma. Lagi pula ini juga turunan eomma. Bukankah dulu eomma
dan mendiang appa sama sama menyukai permen bukan? Penyakit? Buktinya aku masih
sehat sehat saja. Anakmu ini setrong eomma. Jadi eomma tidak usah khawatir!”
ucap Yura malas. Yahh…. Memang eommanya selalu mengomeli Yura tentang ini. Tapi
wajar bukan kalau ibu yang khawatir akan anaknya yang mempunyai hobi aneh??
“Tidak khawatir bagaimana?!?! Hobi mu ini harus segera di hentikan!
Kalau tidak, apa kau mau bernasib sama dengan eomma mu ini?!” bentak Nyonya Park .
Anaknya –Park Yura- memang susah sekali untuk menghentikan hobinya itu.
Seberapa pun keras eomma nya mencobam], tapi tetap saja Yura akan terus
melanjutkan hobinya itu.
“Aku tau. Tapi aku akan tetap melanjutkannya eomma. Jika ada sesuatu
yang terjadi besok. Aku akan mengurusnya sendiri.” Ucap Yura dengan raut wajah
datar, tanpa ekspresi sedikitpun.
Park
Yura. Dia adalah seorang yeoja berumur 16 tahun, yang sedang melanjutkan SHS
nya di Suwon High School . Dia menduduki bangku kelas
2. Hobinya dalah memakan permen, mungkin
ini gila, tapi hobi nya ini di dapat dari masa lalu nya yang kelam. Permen,
membuat salah seorang yang di cintainya pergi meninggalkannya selama – lamanya.
Mulai saat itu, Yura menyukai permen. Bukannya membenci permen, malahan gadis
ini menyukai benda berasa manis itu.
“Ya! Park Yura, hari ini kau membawa permen rasa apa?” tanya seorang
namja dengan suara kha nya itu.
“Wae? Apa kau menginginkan permen milikku ini, tuan Oh Sehun?” tanya Yura menyelidik.
“Pede sekali kau ini. Aku hanya penasaran saja. Masalahnya, kemarinkan
kau membawa permen rasa rumput laut. Siapa tau hari ini kau membawa opermen
rasa rumput darat. Hahaha~” tawa Sehun dengan evilnya.
“Haha. Lucu sekali” balas Yura dengan wajah malasnya. Jelas saja, Yura
marah pada Sehun karna perkataannya tadi.
“Yura-ya~ jangan marah ne?? aku hanya bercanda. Permen apa yang kau bawa
hari ini? Aku penasaran” bujuk Sehun
“Aku bawa permen rasa kedondong. Wae??” jawab Yura yang mood nya sudah mulai
membaik.
“Apaan tuh?? Kedondong??? Itu sejenis cemilan atau minuman?” tanya Sehun
bingung.
“Oh Sehun, makanya kalau belajar yang benar. Kedondong itu sejenis buah
yang tumbuh di Indonesia .
Ahhh…. Percuma aku menjelaskan. Pasti kau juga tidak tau dimana Indonesia
itu, benarkan?” ejek Yura. Yahhh…. Memang benar, Oh Sehun itu termasuk siswa terbodoh di
kelasnya.
“Enak saja kalau bicara! Aku tidak tau kedondong, tapi aku tau Indonesia .
Indonesia itu dekat Malaysia dan Singapore, mempunyai 2 musim, terletak di
garis khatulistiwa makanya iklimnya tropis, Negara kepulauan, agraris, dan
maritim. Nama presidennya Susilo Bambang Yudhoyono ajusshi. Benarkan??” ucap
Sehun panjang lebar.
“Uah! Kau pintar juga ternyata tuan Oh. Hebatnya kau sampai tau seluk
beluk Indonesia .
Sebaiknya kau tinggal saja disana, dan tinggal kan Negara ini. Agar hidup ku lebih tenang
karna tidak melihatmu di sekelilingku!” ucap Yura seraya pergi.
“Ya! Park Yura!” Teriak Sehun, langsung namja itu mengejar Yura.
Saat ini Yura tengah berada di atap sekolah sambil memakan permen yang
ia bawa dari rumah. Sesosok namja pun mengambil permen yang akan di makan Yura.
“Ya! Oh Sehun babo! Itu permenku! Kembali kan !” perintah Yura. Namun terlambat, permen
itu sudah masuk kedalam mulut Sehun.
“Sudah terlambat~ hahaha~” ucap Sehun seperti menirukan nenek sihir di
film film anime.
Yura pun mem-pout kan
bibirnya. Terciptalah mulut ikan koi di wajah Yura.
Beginilah mereka, memang suka bertengkar.
“Sehun-ah, seperitnya akhir akhir ini kau jadi sering makan permen? Apa
kau mulai meyukai permen?” tanya Yura heran, pasalnya sejak bertemu 1 tahun
lalu, batu kali ini Yura melihat Sehun makan permen sebanyak itu.
“Wae? Memang nya kenapa? Masbayu??” jawab Sehun enteng.
“Aniya. Kau salah Oh Sehun. Kau tidak boleh memakan permen permen itu!”
ucap Yura segera. Entah mengapa, Yura mendadak panik.
“Wae? Aku mulai menyukainya. Sudah seminggu ini aku mulai memakannya.
Ternyata enak juga. Rasanya manis dan lembut” jawab Sehun.
“Kau tidak boleh memakan permen permen itu!!” bantak Yura.
“Waeyo?? Apa alasannya??” tanya Sehun curiga
“Harusnya aku yang bertanya kenapa kau memakan permen permen itu?
Sekarang jawab aku, apa alasannya, eoh?” tanya Yura.
Suasana hening sejenak. Sehun mungkin sedang merangkai kata kata yang
tepat untuk di ucapkan. Yahh, jujur saja. Yura memang takut kalau Sehun dengan
keadaan sekarang. Bagaimana kalau Sehun akan bernasib seperti orang itu. Yura
takut akan bernasib seperti eommanya. Padahal pertamanya ia cuek saja, tapi
kalau Sehun yang berada di posisi itu, Yura tidak rela, ia takut kehilangan
namja itu.
“Semua ini aku lakukan karna………… aku… menyukaimu Park Yura” ucap Sehun
sambil menatap lekat lekat manik mata milik Yura.
“Kalau begitu bencilah aku” ucap Yura singkat, namun menyakitkan untuk
Sehun.
“MWO?!” ucap Sehun tidak percaya. Yura dan Sehun sudah 2 tahun
bersahabat, mereka selalu bersama, kau bisa menyebutnya sebagai sepasang
kekasih.
“Bencilah aku Sehun-ah. Anggap aku tidak pernah menjadi sahabatmu, kalau
bisa, anggap aku tidak pernah muncul dalam hidupmu” ucap Yura, tanpa sadar
cairan bening mulai memenuhi matanya. Perlahan, cairan itu muali megalir
mengalir di atas pipinya.
“Apa yang kau bicarakan? Apa kau tidak suka aku menyukaimu? Bukankah kau
juga menyukaiku?” tanya Sehun yang suaranya mulai melirih. Sehun berani berkata
seperti itu karna memang Sehun sudah tau persaan Yura padanya.
“Siapa bilang aku menyukaimu. Aku sama sekali tidak menyukaimu” jawa
Yura sambil mengusap air matanya itu.
Hari ini Yura tidak masuk sekolah, dia membolos, tapi di i\zinkan oleh
eommanya.
“Kau kenapa Yura? Tidak biasanya kau membolos, ceritakan pada ibu
masalahmu” bujuk Nyonya
Park . Yura masih menutup
dirinnya di balik selimut lembut miliknya. Dia sama sekali tidak beranjak dari
tempat tidurnya.
Tiba- tiba, Yura beranjak, dia duduk di tempat tidurnya dengan air mata
membasahi wajah cantiknya.
“Eomma eotteokhae?? Sehun, dia mulai menyukai permen, bahkan dia sudah
memakannya setiap hari. Aku takut dia akan bernasib seperti appa. Hiks hiks”
ucap Yura terisak.
“Sehun? Namja yang sangat kau sukai itu?” tanya Nyonya Park
sambil mengusap air mata Yura.
Yura hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.
“Begitu. Lalu kau takut jika kehilangannya dan bernasib sama seperti
appa?”
“Ne eomma. Eomma taukan? Aku ini tidak bisa sakit walau pun aku makan
permen satu trek. Sehun beda, dia bisa sakit hanya dengan 1 bungkus permen. Aku
takut kehilangannya eomma. Eotteokhae?”
“Kalau begitu berhentilah memakan permen”
“Aku tidak bisa! Permen adalah bagian dari hidupku!”
“Apakah Sehun bukan bagian dari hidupmu? Itu jalan satu satunya, Nak.
Dan bukankah kau menyukai permen karna masa lalum mu yang buruk? Jadi itu
mempermudah kau untuk mengentikannya”
“Apa harus-----“
KRING KRING!!!!!
HP Yura berdering, menandakan ada telepon masuk. Dan betapa kagetnya
Yyra saat melihat layer hp nya bertuliskan ‘Sehun Eomma’. Buru
– buru Yura menggangkatnya.
“Yobeoseyo?”
“…………….”
“JINJJA?????”
“……………”
“Ne eomma, aku akan ke sana
sekarang. Di rumah sakit mana?”
“……………”
“Ne arasseo!”
TUT
“Eomma, aku harus kerumah sakit sekarang. Sehun masuk rumah sakit. Eomma
saranghae, aku pergi dulu!” ucap Yura tergesa gesa.
“Bagaimana keadaanya dok? Apa anak saya baik baik saja?” tanya Nyonya Oh
–Ibu Sehun- panik.
“Syukurlah baik baik saja. Hanya saja, saya mohon, kurangi kadar
gulanya. Dia masih mua, masa sudah mau terkena penyakit gula? Hanya itu saja”
jwab sang dokter
“Terima kasih dok!” balas Tuang Oh –Ayah Sehun-.
“Anakku sayang, sudah ibu bilang jangan makan permen terllau banyak!”
ucap Nyonya Oh.
“Maaf eomma, tai ini salahku, semua ini salahku. Harusnya aku yang lebih
berhati – hati” ucap Yura dengan nada bersalah.
“Ini bukan salahmu” ucap Sehun
“Aooa, eomma. Bisakah kalian keluar dulu?” tanya Sehun. Appa dan eomma
Sehun pun keluar.
“”Ini bukan salahmu Yura-ya. Semenjak kau bilang membenciku, kau tau kan hubungan kita jadi
kurang baik? Aku merasa kesepian, aku merindukanmu, untuk mengatasi rasa
rinduku itu, aku memakan permen, setidaknya itu dapat mengurangi tasa rinduku.
Tapi rasa rindu ini selalu datang setiap waktu. Setiap waktu aku terus saja
merindukanmu. Jadinya aku makan permen terus. Dan beginilah aku sekarang, tidak
berdaya di hadapanmu” ucap Sehun panjang lebar.
“Kan
sudah kubilang untuk tidak menyukai permen” ucap Yura singkat.
“Wae?? Apa permen menyimpan kenangan buruk untuk mu? Tapi kalau itu
benar, mengapa kau malah menyukai permen??” tanya Sehun yang mulai menggenggman
tangan Yura.
“Ya. Permen menyimpan kenangan buruk untukku. Waktu umurku 13 tahun,
ayahku meninggalkan ku dan juga ibuku. Kata dokter, ayah pergi karna terlalu
banyak manisan dan gula. Tapi entah kenapa, kejadian itu malah membuatku
menyukai permen, sangat sangat menyukainya. Kau tau Tuan Oh, kau dan aku itu
berbeda. Jadi jangan macam macam!” Jelas Yura.
“Apa yang beda?? Menurutku kita sama saja!” Bantah Sehun.
“Jelas beda! Kalau aku, sebanyak apa pun aku memakan permen, aku tidak
bakal sakit. Kalau kau, makan 1 kantong saja sudah sakit. Kau tau betapa
takutnya aku jika aku kehilanganmu? Aku akan merasa bersalah seumur hidupku.
Tuan Oh, kau berhasil membuat ku takut setengah hidup!” jelas Yura lagi.
“Jadi maksudmu, kau juga menyukaiku?” tanya Sehun tidak percaya.
Yura pun hanya mengangguklkan kepalanya.
EPILOG
“Ya! Park Yura! Bagaimana kau bisa menjadi kolektor permen professional
kalau permen dari Himalaya saja tidak punya?”
tanya Sehun yang sedang melihat lihat koleksi permen milik Yura.
“Oh Sehun chagi-ku sayang~bagaimana aku bisa mendapatkannya? Aku mungkin
akan mati di tengah jalan” jawab Yura
“Aku bisa memberinya untukmu! Aku akan ke Himalaya
dan membawa pulang sekatong permen hanya untukmu!” ucap Sehun percaya diri.
“Kau bodoh?? Bagaimana bisa kau sampai sana ?? Paling juga kau akan tersesat di
jalan, trus nggak bisa balik ke Korea .
‘Yura-ya, Yura-ya. Kau dimana?? Aku tersesat” ejek Yura.
“Kejam nya pada pacar sendiri!” teriak Sehun.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~FIN~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
NOTE :
Hahaha, gejeh yah pemirsah????? Sebenernya
yang aku pikirin beda sama yang aku tulis. Tapi males ngetik, ya udah deh
jadinya gini ajah…
Komen, saran, dan kritik sangat di
butuhkan~~~ Kamsha ^-^
whoaaa,daebak!!!
BalasHapus